SEARCH

Translate

21/11/13

MAKALAH REGION

PENGANTAR GEOGRAFI REGIONAL

Oleh
EKO KUNTARA (1200685)

“Warisan Kesenian Nenek Moyang yang Diturunkan kepada Masyarakat Indramayu”

BAB    I
PENDAHULUAN

A.           Latar Belakang
          Asal mula nama Indramayu, dahulu sejarah Kota Indramayu yang asri/yang menjadi kebanggaan masyarakat indramayu yang menetap pertama dahulu kala Putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bengelen Jawa Tengah ynag bernama “Raden Wiralodra”beliau mempunyai garis keturunan Majapahit dan Pajajaran, di kaki Gunung Sumbing beliau mendapatkan wangsit dalam tapa barata/bersemedi yang berbunyi: “Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia di kemudian hari, pergilah kearah matahari terbenam dan carilah lembah Sungai Cimanuk, berhentilah dan tebanglah selak belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan dan menetaplah. Kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur tujuh turunanmu akan memerintah disana”. itulah bunyi wangsitnya.
Kemudian Raden Wiralodra ditemani Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana“yaitu pusaka yang sangat sakti untuk menebang selak belukar. Tokoh-tokoh lain dengan pendiri pedukuhan dimaksud adalah Nyi Endang Darma yang cantik dan sakti, Aria Kemuning putra Ki Gede Lurah Agung yang diangkat putra oleh Putri Ong Tien istri Sunan Gunung Jati. Ki Buyut Sidum / Kidang Pananjung seorang pahlawan Panakawan Sri Baduga dari Pajajaran, Pangeran Guru, seorang pangeran dari Palembang yang mengajarkan Kanuragan dengan 24 muridnya.
Pedukuhan tersebut berkembang dan diberi nama “Darma Ayu” oleh Raden Wiralodra yang diambil dari nama seorang wanita yang dikagumi karena kecantikan dan kesaktiannya “Nyi Endang Darma”, serta dapat diartikan“Kewajiaban Yang Utama” atau “Tugas Suci”.
Disini kota indramayu juga pada zaman kompeni menjadi ajang masuknya pertempuran segitiga antara Kompeni, Mataram dan Banten. Tahun 1706 Indramayu jatuh kedalam kekuasaan kompeni Belanda seluruhnya seperti halnya dengan daerah-daerah lain, Indramayu mempunyai perjalanan yang sama berada dalam kekuasaan penjajahan.
          Indramayu berada di jawa barat yang notabene adalah tanah pasundan yang berbudaya dan berbahasa sunda, namun sebagian besar penduduk Indramayu berbahasa jawa khas Indramayu, masyarakat setempat menyebutnya Basa Dermayon, yakni dialek Bahasa Jawa yang hampir serupa dengan Dialek Cirebon. Di bagian selatan dan barat daya kabupaten ini, beberapa wilayah menggunakan bahasa Sunda, mengingat sejarah kabupaten Indramayu yang dulu pernah masuk kedalam wilayah kerajaan Cirebon (diutara), sehingga berbashasa Jawa, Kerajaan Galuh dan Sumedang Tandang di Wilayah Selatan, sehingga mempengaruhi masyarakatnya berbahasa Sunda Khas Indramayu.

          Indramayu dilalui jalur utama pantura, yakni jalur nomor satu sebagai urat nadi perekonomian pulau jawa, jalur pantura Indramayu mulai dari ruas Patrol-lohbener-Jatibarang-Kertasemaya. Juga jalur alternatif sebelah utara.
           Indramayu-Karangampel-Krangkeng yang menuju kearah Cirebon. Sebagai jalur alternatif bisa melalui jalur Lohbener lalu ke kota Indramayu kemudian ke Karangampel diteruskan ke arah cirebon. Oleh karena indramayu dilalui oleh jalur pantura, maka wilayah indramayu menjadi tempat persinggahan dan perantauan dari daerah di timur Pulau Jawa, sehingga indramayu menjadi salah satu wilayah Jawa Barat yang berbahasa Jawa.
          Kabupaten indramayu juga dilalui oleh jalur kereta api. Stasiun kereta api terbesar berada di jatibarang dan merupakan salah satu stasiun besar yang ada di daerah Operasi 3 Cirebon.
B.            Rumusan Masalah
1.      Apa saja macam jenis seni dan budaya di Kota Indramayu?
2.      Apa saja macam cindera mata yang ada di Kota Indramayu?
3.      Apa saja macam kuliner yang ada di Kota Indramayu?
4.      Apa saja macam hasil bumi yang ada di Kota Indramayu?
5.      Bagaimana masalah kehidupan sosial-ekonomi di Kota Indramayu atau Kabupaten Indramayu?
C.           Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk:
1.      Mengetahui informasi kepada para pembaca bagaimana wilayah indramayu.
2.      Mengetahui  bagaimana jenis dan budaya di wilayah indramayu.
3.      Mengetahui adakah jenis kuliner dan cindera mata di wilayah indramayu
4.  Mengetahui apakah diwilayah indramayu atau kabupaten indramayu masih banyak masalah kehidupan sosial ekonomi yang terbelakang.
Adapun manfaat yang diharapkan dalam isi makalah ini adalah:
1.      Sebagai bahan masukan bagi para pembaca bagaimana informasi mengenai wilayah indramayu.
2.      Menambah wawasan mengenai jenis dan budaya  indramayu regional.
3.      Menambah informasi tentang jenis kuliner yang ada di wilayah indramayu.
4.      Memberi informasi tentang kuliner yang ada di wilayah indramayu.
5.      Menambah pengetahuan pembaca tentang masalah kehidupan sosial-ekonomi yang ada diwilayah indramayu atau kabupaten indramayu.


BAB    II
PEMBAHASAN
A.           Kesenian dan Kebudayaan
         Kesenian dan kebudayaan yang ada pada wilayah indramayu dan sekitarnya diantaranya yaitu: 
1.      Organ Tunggal
Kesenian yang ada di Indramayu salah satunya adalah kesenian Organ Tunggal, yakni pentas musik di atas panggung dengan menggunakan Organ yakni alat musik besar seperti piano elektronis. Organ Tunggal ini biasanya dipentaskan hampir di setiap acara dan even, seperti acara tujuh belasan, juga pada hari raya keagamaan seperti Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, meskipun lebih sering dipentaskan pada acara-acara hajatan, seperti hajatan pernikahan dan khitanan. Selain di atas panggung, kesenian musik organ ini juga dipentaskan secara berkeliling kampung pada saat-saat tertentu, seperti pada Bulan Ramadhan. Dua di antaranya yang cukup ternama beserta artisnya adalah : Organ tunggal Rolani Electone dengan Aas Rolani dan organ tunggal Puspa Kirana dengan Dewi Kirana. Tidak jarang grup-grup ini mendapat job manggung di luar Indramayu, bahkan lintas propinsi.

2.      Tari Topeng
  Seni tradisional lainnya adalah seniTari Topeng, kesenian ini merupakan kesenian asli daerah Cirebon, termasuk Indramayu. Tari topengadalah salah satu tarian di tatarParahyangan. Disebut tari topeng, karena penarinya menggunakantopeng di saat menari. Tari topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya, dan mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan. Terkadang tari topeng dimainkan oleh saru penari tarian solo, atau bisa juga dimainkan oleh beberapa orang.
Salah satu jenis lainnya dari tari topeng ini adalah Tari Topeng Kelana Kencana Wungu yang merupakan rangkaian tari topeng gaya Parahyangan yang menceritakan ratu Kencana Wungu yang dikejar-kejar oleh Prabu Menak Jingga yang tergila-tergila kepadanya. Pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili masing-masing karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan topeng warna biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Menak Jingga (disebut juga Kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang berangasan, temperamental dan tidak sabaran.Tari ini karya Nugraha Soeradiredja.
Gerakan tangan dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari topeng.
Kesenian Tari Topeng ini masih eksis dipelajari di sanggar-sanggar tari yang ada, dan masih sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah, ataupun pada momen tradisional daerah lainnya. Salah satu sanggar tari topeng yang ada di Indramayu adalah sanggar tari topeng Mimi Rasinah, yang terletak di Desa pekandangan, Indramayu. Mimi Rasinah adalah salah satu maestro tari topeng yang masih aktif menari dan mengajarkan kesenian tari topeng walaupun dia telah menderita lumpuh semenjak tahun 2006, Mimi Rasinahwafat pada bulan Agustus 2010.
3.      Wayang Kulit
Seperti masyarakat Jawa pada umumnya,   masih kental melekat pada masyarakatIndramayu. Wayang Kulit Indramayu sebenarnya tak ada bedanya dengan wayang kulit Jawa dan Cirebon, perbedaanya hanya terletak pada bahasa yang digunakannya, yaitu Bahasa Indramayu yang khas dalam tuturannya, baik lakon maupun sempal guyonnya.
Pementasan Wayang Kulit masih sering diselenggarakan pada momen tertentu seperti hajatan, ataupun dipentaskan sebagai bagian dari adat tradisional lainnya, seperti Mapag Sri, Ngarot, Nadran, Ruwatan dan sebagainya. Dimana pada acara adat tersebut, pementasan wayang kulit menjadi suatu keharusan, yang merupakan bagian tak terpisahkan dari acara itu sendiri.
Beberapa Dalang Wayang Kulit terkenal Indramayu adalah H. Anom Rusdi bersama Grup Langen Budaya dan H. Tomo bersama Grup Langen Kusuma.
4.      Mapag Dewi Sri
Pesta rakyat Mapag Dewi Sri ini, menurut kepercayaan masyarakat setempat merupakan kegiatan yang wajib diadakan setiap tahun. Konon pada tahun 1970-an kegiatan ini pernah tidak dilaksanakan karena hasil panen sedikit, karena tidak dilaksanakannya pesta rakyat Mapag Dewi Sri akibatnya banyak masyarakat setempat yang sakit. Semenjak kejadian itu, sekecil apapun hasi panen yang diperoleh, pesta rakyat Mapag Dewi Sri harus tetap dilaksanakan.
5.      Sintren
Kebudayaan jawa lainnya adalah Sintren, Sintren adalan kesenian tradisional masyarakat Jawa, khususnya Pekalongan. Kesenian ini terkenal di pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Barat, antara lain Pemalang, Pekalongan, Brebes,Banyumas, Kuningan, Cirebon, dan Indramayu. Sintren disebut juga dengan lais. Di Indramayu sendiri, kesenian Sintren dipentaskan pada acara-acara tertentu, misalkan hajatan atau syukuran, atau pentas seni tradisional. Dahulu ada pentas seni Sintren yang berkeliling kampung, namun sekarang sudah sangat sulit untuk ditemukan karena semakin tergeser oleh pentas dan hiburan modern.
6.      Tarling
Tarling merupakan seni musik dan lagu yang pada awalnya ditampilkan dalam bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja.
Sejalan dengan perkembangan zaman, kesenian Tarling mengalami perkembangan dan perubahan yang cepat. Saat ini Tarling sudah dilengkapi dengan alat-alat musik yang modern. Kendati pun demikian Tarling klasik masih banyak diminati oleh wisatawan. Salah seorang Maestro tarling klasik yang di kenal masyarakat Indramayu adalah (Almh) Hj.Dariyah dengan grup Cahaya Muda yang di pimpinnya.
7.      Genjring Akrobat
Salah satu jenis kesenian tradisional masyarakat Indramayu, yaitu pertunjukan berupa akrobat/atraksi dengan media tangga, sepeda beroda satu dan sebagainya. Kesenian Genjring Akrobat dalam penyajiannya diiringi alat musik Genjring/Rebana dengan dilengkapi tari Rudat.
8.      Sandiwara
Hampir mirip dengan seni pertunjukkan ketoprak yang ada di daerah Jawa Tengah dan Timur, di Indramayu pun ada seni drama yang sebagian besar mengisahkan tentang legenda dan sejarah., adalah sebuah
pertunjukan pentasan sebuah cerita atau disebut pula lakon dalam bahasa Jawa. Sebuah sandiwara bisa berdasarkan skenario atau tidak. Apabila tidak, maka semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi.
9.             Berokan
Kesenian yang mirip dengan barongsai, tapi muka dari berokan ini terbuat dari kayu, serta tubuhnya terbuat dari karung beras, dan rambutnya terbuat dari tali plastik, dimainkan oleh satu orang. Orang yang menggunakan berokan ini bisa dirasuki oleh mahluk halus, dan bisa melakukan apapun misalnya makan pecahan kaca, dan mengupas kulit kelapa dengan gigi penggunanya.
10.         Singa Depok dan Kebo Ngamuk
Kesenian yang mirip dengan sisingaan dari subang, ini sudah  mulai dimodifikasi dengan adanya “kebo ngamuk” dan “burok”.
Singa Depok adalah suatu kesenian yang ada di Wilayah Indramayu, kesenian ini sangat populer dikalangan masyarakat sekitar kabupaten indramayu, kesenian ini biasa diadakan oleh masyarakat sekitar di setiap Khitanan atau Rasulan (sunatan) anak mereka. Pemain singadepok ini berjumlah 4 orang yang memanggulnya. Sedangkan burok digunakan oleh dua orang.
B.            Cindera Mata Wilayah Indramayu
Adapun cindera mata yang terdapat di wilayah indramayu diantaranya:
1.      Batik Tulis Paoman
Batik yang berciri khas pesisir, memiliki corak yang berbeda dengan batik daerah lainnya. Perpaduan antara kepercayaan, adat istiadat, seni dan lingkungan kehidupan daerah pesisir, ditambah lagi adanya pengaruh dari luar, seperti Cina, Arab dan Timur Tengah, Hindu-Jawa serta Eropa ikut memengaruhi terbentuknya motif dan karakter batik tulis pesisir.
Industri kerajinan batik tulis ini terdapat di Kelurahan Paoman, Desa Pabean Udik, Kecamatan Indramayu dan Terusan, Sindang, Indramayu. Kualitas dari batik yang mem punyai ± 200 motif ini telah mampu menembus pasaran internasional, terutama para kolektor batik dari mancanegara.
2.             Kerajinan Bordir
Kerajinan bordir berkembang cukup pesat di Indramayu, terletak di Desa Sukawera , Kecamatan Kertasemaya ± 6 kilometer dari Kota Jatibarang atau 22 kolimeter dari Kota Indramayu. Motif yang cukup terkenal adalah motif seruni, tapak kebo, bunga tulip, lunglungan, hasil produksinya mampu memenuhi permintaan pasar regional dan Nasional. Indramayu merupakan daerah yang sangat menarik untuk dikunjungi,karena letaknya yang sangat strategis yaitu disepanjang jalan pantai utara Pulau Jawa.
C.           Kuliner Wilayah Indramayu
Kuliner Indramayu tidak jauh beda dengan kuliner Cirebon, di samping mempunyai kuliner khas Cirebonan yakni khas daerah Indramayu dan Cirebon, Indramayu juga punya beberapa kuliner khas Dermayonan yakni khas Indramayu.
1.             Pedesan Entog. Kuliner ini khas Dermayonan, terbuat dari daging itik atau entog yang diracik dengan bumbu pedas yang khas.
2.             Bubur Indramayu. Bubur ini asli Dermayonan, bubur ini memadukan bubur ayam dengan soto, maka dari itu bubur ini sering juga disebut dengan bubur soto.
3.             Rumbah. Rumbah disebut juga dengan urab, pecel atau rujak, di Indramayu rumbah adalah sayuran yang sudah direbus, kemudian dilumuri dengan sambal asam, bisa ditambah dengan lontong, mi dan kerupuk melarat khas Cirebonan.
4.             Nagasari. Kue khas Dermayonan ini terbuat dari tepung beras berisikan pisang yang dibungkus dengan daun pisang. Nagasari disebut juga dengan pipis.
5.             Koci. Tak jauh beda dengan Nagasari, kue koci terbuat dari tepung beras yang dibalut daun pisang, bisa berisikan kacang, gula merah atau parutan kelapa. Yang membedakannya adalah bentuknya yang mengerucut atau mancung sehingga disebut juga dengan pipis monyong.
6.             Keripik Mangga. Makanan olahan khas Dermayonan ini terbuat dari hasil bumi Indramayu yang terkenal yakni mangga, ini merupakan inovasi terbaru dalam mengolah mangga yang sebelumnya hanya dinikmati dalam bentuk buah saja.
7.             Burbahcek. Bubur Rumbah Cecek yang memadukan bubur ayam, rumbah dan cecek (kikil) kulit sapi atau kerbau, yang sekarang makanan ini sudah hampir punah.
8.             Kerupuk Udang. Kerupuk udang adalah sejenis kerupuk yang terbuat dari campuran adonan tepung terigu dengan udang ditambah bumbu lainnya sehingga menimbulkan rasa lezat dan nikmat.
9.             Terasi. Terasi terbuat dari rebon yaitu udang kecil yang dihaluskan, terasi mungkin layak untuk menjadi makanan tambahan yang memang harus diolah menjadi sambal dulu biar terasa nikmat.
10.         Cimplo. Sejenis apem biasa digunakan untuk upacara adat menjelang tanam, maupun panen padi, makanan ini biasa dicampur gula merah dan santan.
11.         Keripik Melinjo. Makanan ini bisa disebut juga dengan nama “Emping” adalah makanan yang berasal dari buah melinjo yang diolah dan ditumbuk sehingga berbentuk seperti keripik.
12.         Dodol Mangga. Makanan ini bisa disebut juga dengan nama “Gedong Gincu” adalah makanan yang berasal dari buah mangga. Dodol mangga ini banyak ditemukan di daerah indramayu, sebab daerah tersebut terkenal sebagai penghasil mangga.
D.           Hasil Bumi Wilayah Indramayu

Hasil bumi Indramayu adalah padi, walaupun bukan penghasil padi terbesar, namun masyarakat Indramayu umumnya memiliki mata pencarian sebagai petani, dan sebagian besar wilayah Indramayu merupakan lahan pertanian, bahkan bisa ditemukan persawahan walaupun berada di pusat kota Indramayu.
Selain padi, hasil bumi yang paling terkenal adalah Mangga, jenis mangga khas Indramayu sendiri disebut Mangga Cengkir oleh masyarakat setempat. Mangga ini terkenal enak dan manis, tak ayal di sepanjang jalur utama Indramayu banyak pedagang buah mangga sebagai oleh-oleh khas Indramayu. Dari hasil bumi yang satu inilah, Indramayu mendapat julukan sebagai Kota Mangga. Memang tak afdol rasanya jika berkunjung ke Indramayu tanpa membeli atau mencicipi mangga Indramayu.
Indramayu juga terkenal kaya akan sumberdaya migas, salah satu kilang minyak besar yang ada di Indramayu adalah Kilang Minyak Balongan yang berada di Kecamatan Balongan.
E.            Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Indramayu
Pada dasawarsa  tahun 1970 dan 1980, indonesia mengalami proses perubahan sosialyang relatif tinggi sehingga mempunyai akibat yang luas serta dalam. Keadaan ini ditandai dengan masuknya ekonomi dunia ke tengah ekonomi nasional, yang diikuti oleh usaha-usaha besar lewat penanaman modal asing dan penanaman modal dalam negeri. Perubahan itu juga memberikan dampak baik positif maupun negatif bagi lingkungan sekitar meliputi kehidupan manusia (penduduk) serta lingkungan alam (pencemaran, kerusakan lingkungan). Selanjutnya keadaan seperti tersebut di atas akhirnya membawa dinamika tersendiri di berbagai tempat di Kabupaten Indramayu seperti di Kecamatan Kroya, Indramayu, Balongan dan Kecamatan Losarang. Dimana dengan leluasa membentuk masyarakat ekonomi baru baik di perkotaan mauun di pedesaan. Selain itu persaingan antara sektor ekonomi yang bercorak tradisional dengan ekonomi modern menjadi semakin tajam. Akibat sosial dari gejala ekonomi ini antara lain dilokasi sosial, pengangguran, kriminalitas yang semakin meningkat, dan sebagainya.
Fenomena di atas tergambar pula di Kabupaten Indramayu, sebagai salah satu kabupaten di Jawa Barat yang memiliki sumber daya alam beragam: Laut, dengan hasil ikan dan garam, maupun hasil pertanian serta tambang minyak. Sayangnya untuk beberapa hal belum banyak memberi kesejahteraan secara merata kepada sebagian besar penduduk di kabupaten ini. Ada sesuatu yang berkenaan dengan perasaan tidak berdaya, tidak bermakna, terpencil dari situasi atau lingkungan sekitar kehidupannya yang sedang berubah, yang dapat dikatakan semacam keterasingan (Kuntowijoyo, 1987: 81). Oleh sebab itu dinamika kehidupan sosial-ekonomi kurang memperlihatkan kearah perbaikan yang progres selama tahun kajian penelitian. Dalam beberapa hal malah dapat dikatakan mundur yang nampak pada masalah industri petasan dan tenaga kerja wanita, sedangkan keajegan ada pada industri garam rakyat. Sementara untuk masalah balongan (minyak bumi), dapat disebutkan menjadi salah satu hal yang memiliki respon positif menuju kearah perbaikan dari perubahan lingkungan setempat, meski belum dapat dikatakan optimal memberikan kesejahteraan.
Masalah industri petasan dan garam rakyat yang telah berkembang sejak lama di kabupaten indramayu, tampak bahwa masih belum ada perubahan yang berarti, kecuali secara terbatas telah memberikan kesempatan kerja bagi penduduk sekitar mendapatkan tambahan penghasilan. Jika dilihat kegiatan ekonomi iniberpotensi dalam memberikan jalan bagi seluruh penduduk indramayu kearah perubahan  sosial-ekonomi yang signifikan. Di kecamatan indramayu, dimana industri petasan berada terdapat permasalahan serius yang belum juga selesai, yakni tentang produksi legal dan ilegal. Kehati-hatian pemerintah daerah perlu dilihat sebagai bentuk preventif dari akses buruk yang mungkin terjadi, sedangkan ‘kenekatan’ penduduk setempat untuk terus memproduksi petasan juga harus dilihat sebagai salah satu usaha mendapatkan penghasilan tambahan guna mencukupi kehidupan keluarganya. Apalagi mereka memiliki keterampilan teknis meracik serbuk petasan sehingga mendapatkan hasil/ jenis petasan yang dapatmeletus atau meledak dengan berbagai variasinya.
Sementara intu pada industri garam rakyat belum menampakkan adanya perubahan atas kehidupan petani garam yang justru paling bekerja kerang sepanjang musim kemarau dalam mengolah air penggaraman/ air laut. Disatu pihak kelompok pengumpul malah mendapatkan kesempatan dalam mengambil keuntungan dari situasi yang kurang ‘bersahabat’ dari petani garam. Ketidakberdayaan para petani perlu dibantu oleh pemerintah setempat, karena dari mereka dihasilkan butiran garam yang mempunyai nilai jual untuk membantu kehidupan ketika sawah di losarang tidak memberikan hasil dimusim kemarau.
Untuk masalah yang berhubungan dengan tenaga kerja wanita lebih memprihatinkan, karena dari tahun ke tahun menunjukan adanya peningkatan secara kuantitas yang pergi ke luar negeri. Sebaliknya dapat dikatakan tidak atau kurang dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusianya di kecamatan Kroya. Sebagai salah satu wilayah yang banyak mengirim tenaga kerja wanita tersebut. Seperti diketahui bahwa uang yang masuk ke kecamatan ini tiap tahun relatif banyak, sayang tidak dimanfaatkan untuk upaya membangun atau meningkatkan sumber daya manusia setempat, tetapi lebih kepada pemenuhan kebutuhan material (rumah, kendaraan, tanah, dll), ke arah gaya hidup modern. Selain dari pada itu para TKW sering mendapat perlakuan tidak manusiawi baik ketika sedang bekerja diluar negeri maupun di dalam negeri, ketika mereka pulang kampung.. pihak pemerintah daerah tampaknya juga kurang memeberikan pelayanan, bahkan untuk tingkat RT/RW juga memeperlihatkan ketidak pedulian, sehingga kalau terjadi kasus-kasus kekerasan, penganiayaan, meninggal dunia akan mengalami kesulitan informasi/ melacaknya dari mana keluarga mereka berasal.
Terakhir untuk masalah yang terjadi di Balongan justru menunjukkan adanya kepedulian terhadap mereka (petani Balongan) yang kehilangan tanah/ sawah akibat proyek pertamina. Meskipun sudah mendapatkan ganti rugi dari pihak pertamina, penduduk sekitar juga dilibatkan dalam proyek-proyek sebagai tenaga kerja kasar. Mereka tidak memiliki keahlian untuk masuk dalam industri minyak Balongan yang memang membutuhkan keahlian tertentu. Keadaan ini tentunya menjadi pekerjaan rumah bagi pemerintah untuk menyiapkan penduduknya untuk menjadi pemain aktif dalam pembangunan, bukan menjadi penonton dirumah sendiri.
Kehidupan Sosial-Ekonomi di kabupaten Indramayu
1.             Kecamatan Indramayu
         Keberadaan industri petasan di Kecamatan Indramayu dan Khususnya di Desa Teluk Agung dapat dikatakan tetap bertahan, meskipun mengalami pasang-surut yang berkaitan erat dengan kebijakan politik. Industri ini telah lama berkembang  dan dijalankan secara turun temurun dalam lingkungan keluarga masing-masing. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kehidupan sosial-ekonomi penduduk setempat tidak pernah lepas dari usaha ini, meskipun berbagai tantangan  terus saja mengiringi. Industri petasan ini menjadi salah satu alternatif bagi mereka untuk mendapatkan penghasilan tambahan di bulan-bulan tertentu, misalnya pada menjelan hari-hari puasa, lebaran dan natal atau tahun baru. Meskipun sudah ada larangan dari pemerintah yang mengatur tentang pembuatan bahan peledak yang merupakan bahan utama membuat petasan, tetap terus berlangsung meskipun secara sembunyi-sembunya saat diproduksinya.
2.             Kecamatan Losarang
Kecamatan losarang adalah salah satu sentra garam rakyat di Jawa Barat, yang terlihat sibuk di musim kemarau antara setiap pertengahan bulan juni-oktober. Pada musim kemarau para petani garam, kami sebut seperti itu mudah memproduksinya, karena mereka betul-betul mengandalkan pada faktor cuaca selain tentunya lahan di dekat pantai dimana air laut sebagai bahan utamanya berada.
Setiap satu lahan garapan dengan luas 1 ha, produksinya berkisar antara 3-4 ton, dan selama musim kemarau mereka dapat panen hingga 3 kali. Bila dihitung berapa satu kali musim kemarau dihasilkan sekitar 9-12 ton garam untuk lahan penggaraman seluas 1 ha. Jadi berdasarkan data, lahan di kecamatan losarang dapat mencapai sekitar 30.000 ton/ tahun.
2.             Kecamatan Kroya
Keterlibatan wanita kroya dalam meningkatkan perekonomian keluarga dengan jalan bekerja keluar negeri bukanlah hal baru. Kondisi tersebut tidak terlepas dari faktor ekonomi dan sosial-budayanya yang berkembang diwilayah ini. Kewajiban mencari nafkah secara kultur memang ada pada pundak kaum laki-laki, namun ketika dianggap tidak mencukupi telah mendorong wanita kroya untuk bekerja, sebagai Tenaga Kerja Wanita. Tentunya masyarakat kroya tahu kalau menjadi TKW itu mendapatkan uang yang menggiurkan, namun pekerjaannya hanya sebagai pembantu rumah tangga.
Bagi masyarakat kroya wanita ibarat harta berharga, lebih mengutamakan anak perempuan dikarenakan dapat secara cepat menghasilkan uang dengan cepat, karena ketika dewasa akan memberangkatkan anaknya menjadi TKW. Hal itu menjadi alternatif menarik bagi sebagian orang, di Indramayu dan khususnya di Kroya.
3.             Kecamatan Balongan
         Wilayah Balongan didirikan industri minyak dan gas alam, tepatnya pertamina UP VI Balongan secara langsung telah memberikan dampak terjadinya perubahan di wilayah ini. Perubahan tersebut menyangkut perubahan lingkungan serta perubahan sosial. Adanya industri tersebut menggeser kepemilikian tanah/ lahan  disekitarnya, yang mau tidak mau harus bersedia menjualnya. Dari hasil ganti rugi atau ganti untung tersebut, sebagian ada yang membeli kembali tanah/ lahan dan rumah di desa lain, tetapi ada yang teraksa hidup lebih tidak pasti ketika hasil ganti rugi tanah/lahan tidak mencukupi. Sebagian penduduk besar Balongan bermata pencaharian sebagai petani, berarti bahwa tanah/lahan swah menjadi aset penting bagi kehidupan masyarakat Balongan ini.
         Untungnya Pihak pertamina balongan memberi kesempatan atau peluang kerja dengan mengikut sertakan penduduk  setempat dalam proyek-proyeknya, disamping juga memberi fasilitas sosial, seperti memberi beasiswa kepada anak-anak Balongan yang berprestasi dari tingkat SD s/d SMA, bahkan untukbeberapa kasus sampai keperguruan tinggi. Selain itu setiap bulan diadakan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis khususnya di desa kesambi dan balongan serta bantuan bahan pokok dan bantuan susu untuk para balita setempat.
BAB    III
PENUTUP

A.           Kesimpulan


          Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa wilayah indramayu terdapat banyak kesenian dan kebudayaan, cindera mata, kuliner, hasil bumi.  Dan di sekitar wilayah indramayu misalnya kecamatan Indramayu, kecamatan Losarang, kecamatan Kroya, dan kecamatan Balongan mengalami Masalah Kehidupan Sosial-ekonomi Masyarakat Indramayu. Masalah kerja keras tidk perlu lagi dipertanyakan untuk melihat fenomena di keempat wilayah kajian di Kabupaten Indramayu yang menitik beratkan pada dinamika yang terjadi di industri petasan, garam rakyat, tenaga kerja, wanita dan petani balongan. Berbagai kendala , tantangan, kesempatan dan perubahan yang terjadi mereka coba sikapi dengan cara pandang mereka, meski sering bersinggungan dengan aturan ataupun pihak lain bahkan kultur yang ada. Semua itu tampaknya bermuara pada apa yang namanya memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, T. 1974. Pemuda dan Perubahan Sosial. Jakarta : Pustaka LP3S Indonesia.
Basri, F. (2002). Perekonomian Indonesia Tantangan dan Harapan Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Wahtudiarto, D. 2005. Kapita Selekta Budaya. Surakarta : STSI Surakarta
Dokumen
Arsip Desa Kecamatan Balongan tahun 2000
Badan Pusat Statistik. 1993. Indikator Kesejahteraan Rakyat Kabupaten Indramayu Tahun 1993. Bandung : BPS Jawa Barat
Internet
Ant. T. (2002). Pembuat Petasan Indramayu Bikin Bungker. [Online].
         Tersedia             : http://www.kompas.com/kompas-cetak/0705/24/Jabar/22263.htm. [28 desember 2008]
jam 0.49 tgl 15-11-13
1.     "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Diakses 2013-02-15.
2.     ^ http://jabar.bps.go.id/Tabel/penduduk/JumlahPenduduk.html Jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2007 versi BPS Provinsi Jawa Barat