SEARCH

Translate

25/03/15

Indonesia - Republik Demokrasi Kongo


Hubungan dengan Indonesia
Bentuk kerjasama Rep. Demokrasi Kongo dengan Indonesia :
a.    Kedua Negara telah lama menjalin hubungan diplomatik.
b.   Indonesia telah banyak membantu Rep. Demokrasi Kongo dalam pada awal kemerdekaannya.
c.    Melalui PBB Indonesia mengirimkan pasukan Garuda II dan III, untuk menertibkan keamanan semasa perang saudara.
d.   Kedua negara bekerjasama dalam forum GNB.
1.    e. Keduanya saling mengadakan kunjungan antar kepala negara

http://ilonghe-jupriadi.blogspot.com/2009/10/republik-demokratik-kongo.html
http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/302004008

05/03/15

Indonesia - Djibouti



Hubungan dengan Indonesia
Hubungan Diplomatik
Hubungan bilateral RI-Djibouti yang mulai dibuka pada tahun 1979, selama ini telah berjalan cukup positif, baik dalam kerangka bilateral, regional dan internasional. Hubungan positif RI-Djibouti tercermin a.l. melalui sikap saling dukung kedua negara dalam berbagai keanggotaan organisasi internasional, antara lain dukungan Djibouti terhadap pencalonan Indonesia  pada Dewan HAM (2006), DK-PBB (2006), ITU (2006) ECOSOC, Universal Postal Union, dan GNB) dan saling kunjung pejabat tinggi kedua negara. Menlu Djibouti mengunjungi RI pada tahun 1997.

EKONOMI DAN PERDAGANGAN
Di bidang ekonomi, perkembangan perdagangan kedua negara cukup baik. Produk Indonesia yang cukup diminati adalah makanan, minuman, garmen, transportasi, kimia dan produk perminyakan. Kedua negara telah menandatangani Persetujuan Kerjasama Ekonomi dan Teknik tanggal 2 Mei 1997. Namun demikian, hingga saat ini belum ada realisasi dari persetujuan tersebut.

Dari segi potensi Djibouti sesungguhnya memiliki potensi pengembangan kerjasama ekonomi dan perdagangan yang luas dengan Indonesia. Hal ini mengingat:
1.       Letak geografis yang strategis di Laut Merah menjadikannya sebagai salah satu entry point berbagai komoditi ke Afrika Timur (Ethiopia, Sudan, dan Somalia) dan Timur Tengah (Yaman dan Arab Saudi). Hal ini juga banyak menarik investasi asing, terutama dari Timur Tengah termasuk Arab Saudi, UAE, dan negara GCC lainnya.
2.       Tersedianya fasilitas infrastruktur pelabuhan modern terminal kargo dan migas serta free zone yang dikelola oleh Dubai World, disamping sistem perbankan internasional yang terbuka dan sistem telekomunikasi yang baik.
3.       Kondisi politik dan keamanan yang relatif cukup stabil, terutama adanya pangkalan militer asing (AS, Perancis, Jerman).

Selain ketergantungan yang besar terhadap produk impor, Djibouti juga menjadi anggota dari COMESA (Common Market for Eastern and Southern Africa – Free Trade Area 19 negara dengan total penduduk 398 juta orang dan GDP USD 286,7 Milyar).  Djibouti dapat dijadikan sebagai akses produk-produk Indonesia untuk di ekspor kembali ke negara-negara anggota COMESA lainnya.


http://www.indonesia-addis.org.et/kbri%20addis%20ababa_018.htm