PENGANTAR GEOGRAFI REGIONAL
Oleh
EKO KUNTARA (1200685)
“Warisan Kesenian Nenek Moyang yang Diturunkan kepada Masyarakat Indramayu”
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Asal mula nama Indramayu, dahulu sejarah
Kota Indramayu yang asri/yang menjadi kebanggaan masyarakat indramayu yang
menetap pertama dahulu kala Putra Tumenggung Gagak Singalodra dari Bengelen Jawa Tengah ynag bernama “Raden
Wiralodra”beliau mempunyai garis keturunan Majapahit dan Pajajaran, di kaki
Gunung Sumbing beliau mendapatkan wangsit dalam tapa barata/bersemedi yang
berbunyi: “Hai Wiralodra apabila engkau ingin berbahagia di kemudian hari,
pergilah kearah matahari terbenam dan carilah lembah Sungai Cimanuk,
berhentilah dan tebanglah selak belukar secukupnya untuk mendirikan pedukuhan
dan menetaplah. Kelak tempat itu akan menjadi subur dan makmur tujuh turunanmu
akan memerintah disana”. itulah bunyi wangsitnya.
Kemudian Raden
Wiralodra ditemani Ki Tinggil dan berbekal senjata Cakra Undaksana“yaitu pusaka yang sangat sakti
untuk menebang selak belukar. Tokoh-tokoh lain dengan pendiri pedukuhan dimaksud
adalah Nyi Endang Darma yang cantik dan sakti, Aria Kemuning putra Ki Gede
Lurah Agung yang diangkat putra oleh Putri Ong Tien istri Sunan Gunung Jati. Ki
Buyut Sidum / Kidang Pananjung seorang pahlawan Panakawan Sri Baduga dari
Pajajaran, Pangeran Guru, seorang pangeran dari Palembang yang mengajarkan
Kanuragan dengan 24 muridnya.
Pedukuhan
tersebut berkembang dan diberi nama “Darma Ayu” oleh Raden Wiralodra yang
diambil dari nama seorang wanita yang dikagumi karena kecantikan dan
kesaktiannya “Nyi Endang Darma”, serta dapat diartikan“Kewajiaban
Yang Utama” atau “Tugas Suci”.
Disini
kota indramayu juga pada zaman kompeni menjadi ajang masuknya pertempuran
segitiga antara Kompeni, Mataram dan Banten. Tahun 1706 Indramayu jatuh kedalam
kekuasaan kompeni Belanda seluruhnya seperti halnya dengan daerah-daerah lain,
Indramayu mempunyai perjalanan yang sama berada dalam kekuasaan penjajahan.
Indramayu berada di jawa barat yang notabene adalah tanah
pasundan yang berbudaya dan berbahasa sunda, namun sebagian besar penduduk
Indramayu berbahasa jawa khas Indramayu, masyarakat setempat menyebutnya Basa
Dermayon, yakni dialek Bahasa
Jawa yang hampir serupa dengan Dialek Cirebon. Di bagian selatan dan barat daya kabupaten ini, beberapa wilayah menggunakan bahasa Sunda, mengingat sejarah kabupaten Indramayu yang dulu pernah
masuk kedalam wilayah kerajaan Cirebon (diutara), sehingga berbashasa Jawa,
Kerajaan Galuh dan Sumedang Tandang di Wilayah Selatan, sehingga mempengaruhi
masyarakatnya berbahasa Sunda Khas Indramayu.
Indramayu dilalui jalur utama pantura, yakni jalur nomor satu sebagai urat nadi perekonomian pulau jawa, jalur pantura Indramayu mulai dari ruas Patrol-lohbener-Jatibarang-Kertasemaya. Juga jalur alternatif sebelah utara.
Indramayu-Karangampel-Krangkeng
yang menuju kearah Cirebon. Sebagai jalur alternatif bisa melalui jalur
Lohbener lalu ke kota Indramayu kemudian ke Karangampel diteruskan ke arah
cirebon. Oleh karena indramayu dilalui oleh jalur pantura, maka wilayah
indramayu menjadi tempat persinggahan dan perantauan dari daerah di timur Pulau
Jawa, sehingga indramayu menjadi salah satu wilayah Jawa Barat yang berbahasa
Jawa.
Kabupaten indramayu juga dilalui oleh
jalur kereta api. Stasiun kereta api terbesar berada di jatibarang dan
merupakan salah satu stasiun besar yang ada di daerah Operasi 3 Cirebon.
B.
Rumusan Masalah
1.
Apa saja macam jenis seni
dan budaya di Kota Indramayu?
2.
Apa saja macam cindera
mata yang ada di Kota Indramayu?
3.
Apa saja macam kuliner
yang ada di Kota Indramayu?
4.
Apa saja macam hasil
bumi yang ada di Kota Indramayu?
5.
Bagaimana masalah
kehidupan sosial-ekonomi di Kota Indramayu atau Kabupaten Indramayu?
C.
Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari
makalah ini adalah untuk:
1.
Mengetahui informasi
kepada para pembaca bagaimana wilayah indramayu.
2.
Mengetahui bagaimana jenis dan budaya di wilayah
indramayu.
3.
Mengetahui adakah jenis
kuliner dan cindera mata di wilayah indramayu
4. Mengetahui apakah
diwilayah indramayu atau kabupaten indramayu masih banyak masalah kehidupan
sosial ekonomi yang terbelakang.
Adapun manfaat yang diharapkan dalam isi makalah ini adalah:
1.
Sebagai bahan masukan
bagi para pembaca bagaimana informasi mengenai wilayah indramayu.
2.
Menambah wawasan
mengenai jenis dan budaya indramayu
regional.
3.
Menambah informasi
tentang jenis kuliner yang ada di wilayah indramayu.
4.
Memberi informasi
tentang kuliner yang ada di wilayah indramayu.
5.
Menambah pengetahuan
pembaca tentang masalah kehidupan sosial-ekonomi yang ada diwilayah indramayu
atau kabupaten indramayu.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kesenian dan Kebudayaan
Kesenian dan kebudayaan
yang ada pada wilayah indramayu dan sekitarnya diantaranya yaitu:
1.
Organ Tunggal
Kesenian yang ada di Indramayu salah satunya adalah kesenian Organ Tunggal, yakni pentas musik di atas panggung dengan menggunakan Organ yakni alat musik besar seperti
piano elektronis. Organ Tunggal ini biasanya dipentaskan hampir di setiap acara
dan even, seperti acara tujuh belasan, juga pada hari raya keagamaan seperti
Hari Raya Idul Fitri dan Idul Adha, meskipun lebih sering dipentaskan pada
acara-acara hajatan, seperti hajatan pernikahan dan khitanan. Selain di atas
panggung, kesenian musik organ ini juga dipentaskan secara berkeliling kampung
pada saat-saat tertentu, seperti pada Bulan Ramadhan. Dua di antaranya yang cukup ternama beserta artisnya
adalah : Organ tunggal Rolani Electone dengan Aas Rolani dan organ tunggal
Puspa Kirana dengan Dewi Kirana. Tidak jarang grup-grup ini mendapat job
manggung di luar Indramayu, bahkan lintas propinsi.
2.
Tari Topeng
Seni
tradisional lainnya adalah seniTari
Topeng, kesenian ini merupakan kesenian asli daerah Cirebon,
termasuk Indramayu. Tari
topengadalah salah satu tarian di tatarParahyangan.
Disebut tari
topeng, karena penarinya menggunakantopeng di saat menari. Tari
topeng ini sendiri banyak sekali ragamnya, dan
mengalami perkembangan dalam hal gerakan, maupun cerita yang ingin disampaikan.
Terkadang tari topeng dimainkan oleh saru penari tarian solo, atau bisa juga
dimainkan oleh beberapa orang.
Salah
satu jenis lainnya dari tari
topeng ini adalah Tari Topeng Kelana Kencana Wungu yang merupakan rangkaian tari
topeng gaya Parahyangan yang
menceritakan ratu Kencana Wungu yang dikejar-kejar oleh Prabu Menak Jingga yang
tergila-tergila kepadanya. Pada dasarnya masing-masing topeng yang mewakili
masing-masing karakter menggambarkan perwatakan manusia. Kencana Wungu, dengan
topeng warna biru, mewakili karakter yang lincah namun anggun. Menak Jingga
(disebut juga Kelana), dengan topeng warna merah mewakili karakter yang
berangasan, temperamental dan tidak sabaran.Tari ini karya Nugraha Soeradiredja.
Gerakan
tangan dan tubuh yang gemulai, serta iringan musik yang didominasi oleh kendang
dan rebab, merupakan ciri khas lain dari tari
topeng.
Kesenian Tari
Topeng ini masih eksis dipelajari di sanggar-sanggar
tari yang ada, dan masih sering dipentaskan pada acara-acara resmi daerah,
ataupun pada momen tradisional daerah lainnya. Salah satu sanggar tari topeng
yang ada di Indramayu adalah sanggar tari topeng Mimi Rasinah, yang terletak di
Desa pekandangan, Indramayu. Mimi
Rasinah adalah salah satu maestro tari topeng yang
masih aktif menari dan mengajarkan kesenian tari topeng walaupun dia telah
menderita lumpuh semenjak tahun 2006, Mimi
Rasinahwafat pada bulan Agustus 2010.
3. Wayang Kulit
Seperti
masyarakat Jawa pada umumnya,
masih kental melekat pada
masyarakatIndramayu. Wayang Kulit Indramayu sebenarnya tak ada bedanya
dengan wayang kulit Jawa dan Cirebon, perbedaanya hanya terletak pada bahasa
yang digunakannya, yaitu Bahasa Indramayu yang khas dalam tuturannya, baik
lakon maupun sempal guyonnya.
Pementasan Wayang
Kulit masih sering diselenggarakan pada momen
tertentu seperti hajatan, ataupun dipentaskan sebagai bagian dari adat
tradisional lainnya, seperti Mapag
Sri, Ngarot, Nadran, Ruwatan dan sebagainya. Dimana pada acara adat
tersebut, pementasan wayang kulit menjadi suatu keharusan, yang merupakan
bagian tak terpisahkan dari acara itu sendiri.
Beberapa
Dalang Wayang Kulit terkenal Indramayu adalah H. Anom Rusdi bersama Grup Langen
Budaya dan H. Tomo bersama Grup Langen Kusuma.
4. Mapag Dewi Sri
Pesta rakyat Mapag Dewi Sri ini, menurut kepercayaan
masyarakat setempat merupakan kegiatan yang wajib diadakan setiap tahun. Konon
pada tahun 1970-an kegiatan ini pernah tidak dilaksanakan karena hasil panen
sedikit, karena tidak dilaksanakannya pesta rakyat Mapag Dewi Sri akibatnya banyak masyarakat
setempat yang sakit. Semenjak kejadian itu, sekecil apapun hasi panen yang
diperoleh, pesta rakyat Mapag Dewi Sri harus tetap dilaksanakan.
5. Sintren
Kebudayaan jawa lainnya adalah
Sintren, Sintren adalan kesenian tradisional
masyarakat Jawa, khususnya Pekalongan. Kesenian ini terkenal di
pesisir utara Jawa Tengah dan Jawa Barat, antara lain Pemalang, Pekalongan, Brebes,Banyumas, Kuningan, Cirebon, dan Indramayu. Sintren disebut juga dengan lais. Di Indramayu sendiri, kesenian Sintren dipentaskan pada acara-acara
tertentu, misalkan hajatan atau syukuran, atau pentas seni tradisional. Dahulu
ada pentas seni Sintren yang berkeliling kampung,
namun sekarang sudah sangat sulit untuk ditemukan karena semakin tergeser oleh
pentas dan hiburan modern.
6. Tarling
Tarling merupakan seni musik dan lagu yang pada awalnya ditampilkan dalam
bentuk nyanyian (kiser) yang diiringi oleh gitar dan suling saja.
Sejalan
dengan perkembangan zaman, kesenian Tarling mengalami perkembangan dan perubahan
yang cepat. Saat ini Tarling sudah dilengkapi dengan alat-alat
musik yang modern. Kendati pun demikian Tarling klasik masih banyak diminati oleh
wisatawan. Salah seorang Maestro tarling klasik yang di kenal masyarakat
Indramayu adalah (Almh) Hj.Dariyah dengan grup Cahaya Muda yang di
pimpinnya.
7. Genjring Akrobat
Salah satu jenis kesenian tradisional masyarakat Indramayu, yaitu pertunjukan berupa
akrobat/atraksi dengan media tangga, sepeda beroda satu dan sebagainya.
Kesenian Genjring Akrobat dalam penyajiannya diiringi alat musik
Genjring/Rebana dengan dilengkapi tari Rudat.
8. Sandiwara
Hampir mirip dengan seni pertunjukkan ketoprak yang ada di
daerah Jawa Tengah dan Timur, di Indramayu pun ada seni
drama yang sebagian besar mengisahkan tentang legenda dan sejarah., adalah
sebuah
pertunjukan pentasan sebuah cerita atau disebut pula lakon dalam bahasa Jawa.
Sebuah sandiwara bisa berdasarkan skenario atau tidak. Apabila tidak, maka
semuanya dipentaskan secara spontan dengan banyak improvisasi.
9.
Berokan
Kesenian yang mirip dengan barongsai, tapi muka dari berokan
ini terbuat dari kayu, serta tubuhnya terbuat dari karung beras, dan rambutnya
terbuat dari tali plastik, dimainkan oleh satu orang. Orang yang menggunakan
berokan ini bisa dirasuki oleh mahluk halus, dan bisa melakukan apapun misalnya
makan pecahan kaca, dan mengupas kulit kelapa dengan gigi penggunanya.
10.
Singa Depok dan Kebo Ngamuk
Kesenian yang mirip dengan sisingaan dari subang, ini
sudah mulai dimodifikasi dengan adanya
“kebo ngamuk” dan “burok”.
Singa Depok adalah suatu kesenian yang ada di Wilayah Indramayu,
kesenian ini sangat populer dikalangan masyarakat sekitar kabupaten indramayu,
kesenian ini biasa diadakan oleh masyarakat sekitar di setiap Khitanan atau
Rasulan (sunatan) anak mereka. Pemain singadepok ini berjumlah 4 orang yang
memanggulnya. Sedangkan burok digunakan oleh dua orang.
B.
Cindera Mata Wilayah Indramayu
Adapun cindera mata yang terdapat di wilayah indramayu
diantaranya:
1. Batik Tulis Paoman
Batik yang berciri khas pesisir, memiliki corak yang
berbeda dengan batik daerah
lainnya. Perpaduan antara kepercayaan, adat istiadat, seni dan lingkungan
kehidupan daerah pesisir, ditambah lagi adanya pengaruh dari luar, seperti Cina, Arab dan Timur
Tengah, Hindu-Jawa serta Eropa ikut memengaruhi terbentuknya motif dan
karakter batik tulis pesisir.
Industri
kerajinan batik tulis ini terdapat di Kelurahan Paoman, Desa
Pabean Udik, Kecamatan Indramayu dan Terusan, Sindang, Indramayu.
Kualitas dari batik yang mem punyai ± 200 motif ini telah mampu menembus
pasaran internasional, terutama para kolektor batik dari mancanegara.
2.
Kerajinan
Bordir
Kerajinan bordir berkembang cukup pesat di Indramayu, terletak di Desa Sukawera , Kecamatan Kertasemaya ± 6 kilometer dari Kota Jatibarang atau 22 kolimeter dari Kota Indramayu. Motif yang cukup terkenal
adalah motif seruni, tapak kebo, bunga tulip, lunglungan, hasil produksinya
mampu memenuhi permintaan pasar regional dan Nasional. Indramayu merupakan daerah yang sangat
menarik untuk dikunjungi,karena letaknya yang sangat strategis yaitu
disepanjang jalan pantai utara Pulau Jawa.
C.
Kuliner Wilayah Indramayu
Kuliner Indramayu tidak jauh beda dengan kuliner Cirebon, di samping mempunyai kuliner
khas Cirebonan yakni khas daerah Indramayu dan Cirebon, Indramayu juga punya
beberapa kuliner khas Dermayonan yakni khas Indramayu.
1.
Pedesan Entog. Kuliner ini khas Dermayonan, terbuat dari daging itik
atau entog yang diracik dengan bumbu pedas yang khas.
2.
Bubur Indramayu. Bubur ini asli Dermayonan, bubur ini memadukan bubur
ayam dengan soto, maka dari itu bubur ini sering juga disebut dengan bubur
soto.
3.
Rumbah. Rumbah disebut juga dengan urab, pecel atau rujak, di Indramayu rumbah
adalah sayuran yang sudah direbus, kemudian dilumuri dengan sambal asam, bisa
ditambah dengan lontong, mi dan kerupuk melarat khas Cirebonan.
4.
Nagasari. Kue khas Dermayonan ini terbuat dari tepung beras
berisikan pisang yang dibungkus dengan daun pisang. Nagasari disebut juga
dengan pipis.
5.
Koci. Tak jauh beda dengan Nagasari, kue koci terbuat dari tepung beras yang
dibalut daun pisang, bisa berisikan kacang, gula merah atau parutan kelapa.
Yang membedakannya adalah bentuknya yang mengerucut atau mancung sehingga disebut
juga dengan pipis monyong.
6.
Keripik Mangga. Makanan olahan khas Dermayonan ini terbuat dari hasil
bumi Indramayu yang terkenal yakni mangga, ini merupakan inovasi terbaru dalam
mengolah mangga yang sebelumnya hanya dinikmati dalam bentuk buah saja.
7.
Burbahcek. Bubur Rumbah Cecek yang memadukan bubur ayam, rumbah dan cecek (kikil)
kulit sapi atau kerbau, yang sekarang makanan ini sudah hampir punah.
8.
Kerupuk Udang. Kerupuk udang adalah sejenis kerupuk yang terbuat dari campuran adonan
tepung terigu dengan udang ditambah bumbu lainnya sehingga menimbulkan rasa
lezat dan nikmat.
9.
Terasi. Terasi terbuat dari rebon yaitu udang kecil yang dihaluskan, terasi
mungkin layak untuk menjadi makanan tambahan yang memang harus diolah menjadi
sambal dulu biar terasa nikmat.
10.
Cimplo. Sejenis apem biasa digunakan untuk upacara adat menjelang tanam, maupun
panen padi, makanan ini biasa dicampur gula merah dan santan.
11.
Keripik Melinjo. Makanan ini bisa disebut juga dengan nama “Emping” adalah makanan yang
berasal dari buah melinjo yang diolah dan ditumbuk sehingga berbentuk seperti
keripik.
12.
Dodol Mangga. Makanan ini bisa disebut juga dengan nama “Gedong Gincu” adalah makanan
yang berasal dari buah mangga. Dodol mangga ini banyak ditemukan di daerah
indramayu, sebab daerah tersebut terkenal sebagai penghasil mangga.
D.
Hasil Bumi Wilayah Indramayu
Hasil
bumi Indramayu adalah padi, walaupun bukan penghasil padi terbesar, namun
masyarakat Indramayu umumnya memiliki mata pencarian sebagai petani, dan
sebagian besar wilayah Indramayu merupakan lahan pertanian, bahkan bisa
ditemukan persawahan walaupun berada di pusat kota Indramayu.
Selain
padi, hasil bumi yang paling terkenal adalah Mangga, jenis
mangga khas Indramayu sendiri disebut Mangga Cengkir oleh masyarakat setempat.
Mangga ini terkenal enak dan manis, tak ayal di sepanjang jalur utama Indramayu
banyak pedagang buah mangga sebagai oleh-oleh khas Indramayu. Dari hasil bumi
yang satu inilah, Indramayu mendapat julukan sebagai Kota Mangga. Memang tak
afdol rasanya jika berkunjung ke Indramayu tanpa membeli atau mencicipi mangga
Indramayu.
Indramayu
juga terkenal kaya akan sumberdaya migas, salah satu kilang minyak besar yang ada di
Indramayu adalah Kilang Minyak Balongan yang berada di Kecamatan Balongan.
E.
Kehidupan Sosial-Ekonomi Masyarakat Indramayu
Pada dasawarsa tahun 1970 dan 1980, indonesia mengalami
proses perubahan sosialyang relatif tinggi sehingga mempunyai akibat yang luas
serta dalam. Keadaan ini ditandai dengan masuknya ekonomi dunia ke tengah
ekonomi nasional, yang diikuti oleh usaha-usaha besar lewat penanaman modal
asing dan penanaman modal dalam negeri. Perubahan itu juga memberikan dampak
baik positif maupun negatif bagi lingkungan sekitar meliputi kehidupan manusia
(penduduk) serta lingkungan alam (pencemaran, kerusakan lingkungan). Selanjutnya
keadaan seperti tersebut di atas akhirnya membawa dinamika tersendiri di
berbagai tempat di Kabupaten Indramayu seperti di Kecamatan Kroya, Indramayu,
Balongan dan Kecamatan Losarang. Dimana dengan leluasa membentuk masyarakat
ekonomi baru baik di perkotaan mauun di pedesaan. Selain itu persaingan antara
sektor ekonomi yang bercorak tradisional dengan ekonomi modern menjadi semakin
tajam. Akibat sosial dari gejala ekonomi ini antara lain dilokasi sosial,
pengangguran, kriminalitas yang semakin meningkat, dan sebagainya.
Fenomena di
atas tergambar pula di Kabupaten Indramayu, sebagai salah satu kabupaten di
Jawa Barat yang memiliki sumber daya alam beragam: Laut, dengan hasil ikan dan
garam, maupun hasil pertanian serta tambang minyak. Sayangnya untuk beberapa
hal belum banyak memberi kesejahteraan secara merata kepada sebagian besar
penduduk di kabupaten ini. Ada sesuatu yang berkenaan dengan perasaan tidak
berdaya, tidak bermakna, terpencil dari situasi atau lingkungan sekitar
kehidupannya yang sedang berubah, yang dapat dikatakan semacam keterasingan
(Kuntowijoyo, 1987: 81). Oleh sebab itu dinamika kehidupan sosial-ekonomi
kurang memperlihatkan kearah perbaikan yang progres selama tahun kajian
penelitian. Dalam beberapa hal malah dapat dikatakan mundur yang nampak pada
masalah industri petasan dan tenaga kerja wanita, sedangkan keajegan ada pada
industri garam rakyat. Sementara untuk masalah balongan (minyak bumi), dapat
disebutkan menjadi salah satu hal yang memiliki respon positif menuju kearah perbaikan
dari perubahan lingkungan setempat, meski belum dapat dikatakan optimal
memberikan kesejahteraan.
Masalah
industri petasan dan garam rakyat yang telah berkembang sejak lama di kabupaten
indramayu, tampak bahwa masih belum ada perubahan yang berarti, kecuali secara
terbatas telah memberikan kesempatan kerja bagi penduduk sekitar mendapatkan
tambahan penghasilan. Jika dilihat kegiatan ekonomi iniberpotensi dalam
memberikan jalan bagi seluruh penduduk indramayu kearah perubahan sosial-ekonomi yang signifikan. Di kecamatan
indramayu, dimana industri petasan berada terdapat permasalahan serius yang
belum juga selesai, yakni tentang produksi legal dan ilegal. Kehati-hatian
pemerintah daerah perlu dilihat sebagai bentuk preventif dari akses buruk yang
mungkin terjadi, sedangkan ‘kenekatan’ penduduk setempat untuk terus
memproduksi petasan juga harus dilihat sebagai salah satu usaha mendapatkan
penghasilan tambahan guna mencukupi kehidupan keluarganya. Apalagi mereka
memiliki keterampilan teknis meracik serbuk petasan sehingga mendapatkan hasil/
jenis petasan yang dapatmeletus atau meledak dengan berbagai variasinya.
Sementara intu
pada industri garam rakyat belum menampakkan adanya perubahan atas kehidupan
petani garam yang justru paling bekerja kerang sepanjang musim kemarau dalam
mengolah air penggaraman/ air laut. Disatu pihak kelompok pengumpul malah
mendapatkan kesempatan dalam mengambil keuntungan dari situasi yang kurang
‘bersahabat’ dari petani garam. Ketidakberdayaan para petani perlu dibantu oleh
pemerintah setempat, karena dari mereka dihasilkan butiran garam yang mempunyai
nilai jual untuk membantu kehidupan ketika sawah di losarang tidak memberikan
hasil dimusim kemarau.
Untuk masalah
yang berhubungan dengan tenaga kerja wanita lebih memprihatinkan, karena dari
tahun ke tahun menunjukan adanya peningkatan secara kuantitas yang pergi ke
luar negeri. Sebaliknya dapat dikatakan tidak atau kurang dalam meningkatkan
kualitas sumber daya manusianya di kecamatan Kroya. Sebagai salah satu wilayah
yang banyak mengirim tenaga kerja wanita tersebut. Seperti diketahui bahwa uang
yang masuk ke kecamatan ini tiap tahun relatif banyak, sayang tidak
dimanfaatkan untuk upaya membangun atau meningkatkan sumber daya manusia
setempat, tetapi lebih kepada pemenuhan kebutuhan material (rumah, kendaraan,
tanah, dll), ke arah gaya hidup modern. Selain dari pada itu para TKW sering
mendapat perlakuan tidak manusiawi baik ketika sedang bekerja diluar negeri
maupun di dalam negeri, ketika mereka pulang kampung.. pihak pemerintah daerah
tampaknya juga kurang memeberikan pelayanan, bahkan untuk tingkat RT/RW juga
memeperlihatkan ketidak pedulian, sehingga kalau terjadi kasus-kasus kekerasan,
penganiayaan, meninggal dunia akan mengalami kesulitan informasi/ melacaknya
dari mana keluarga mereka berasal.
Terakhir untuk
masalah yang terjadi di Balongan justru menunjukkan adanya kepedulian terhadap
mereka (petani Balongan) yang kehilangan tanah/ sawah akibat proyek pertamina.
Meskipun sudah mendapatkan ganti rugi dari pihak pertamina, penduduk sekitar
juga dilibatkan dalam proyek-proyek sebagai tenaga kerja kasar. Mereka tidak
memiliki keahlian untuk masuk dalam industri minyak Balongan yang memang
membutuhkan keahlian tertentu. Keadaan ini tentunya menjadi pekerjaan rumah
bagi pemerintah untuk menyiapkan penduduknya untuk menjadi pemain aktif dalam
pembangunan, bukan menjadi penonton dirumah sendiri.
Kehidupan
Sosial-Ekonomi di kabupaten Indramayu
1.
Kecamatan
Indramayu
Keberadaan industri petasan di
Kecamatan Indramayu dan Khususnya di Desa Teluk Agung dapat dikatakan tetap
bertahan, meskipun mengalami pasang-surut yang berkaitan erat dengan kebijakan
politik. Industri ini telah lama berkembang
dan dijalankan secara turun temurun dalam lingkungan keluarga
masing-masing. Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa kehidupan sosial-ekonomi
penduduk setempat tidak pernah lepas dari usaha ini, meskipun berbagai
tantangan terus saja mengiringi.
Industri petasan ini menjadi salah satu alternatif bagi mereka untuk
mendapatkan penghasilan tambahan di bulan-bulan tertentu, misalnya pada
menjelan hari-hari puasa, lebaran dan natal atau tahun baru. Meskipun sudah ada
larangan dari pemerintah yang mengatur tentang pembuatan bahan peledak yang
merupakan bahan utama membuat petasan, tetap terus berlangsung meskipun secara
sembunyi-sembunya saat diproduksinya.
2.
Kecamatan
Losarang
Kecamatan
losarang adalah salah satu sentra garam rakyat di Jawa Barat, yang terlihat
sibuk di musim kemarau antara setiap pertengahan bulan juni-oktober. Pada musim
kemarau para petani garam, kami sebut seperti itu mudah memproduksinya, karena
mereka betul-betul mengandalkan pada faktor cuaca selain tentunya lahan di
dekat pantai dimana air laut sebagai bahan utamanya berada.
Setiap satu
lahan garapan dengan luas 1 ha, produksinya berkisar antara 3-4 ton, dan selama
musim kemarau mereka dapat panen hingga 3 kali. Bila dihitung berapa satu kali
musim kemarau dihasilkan sekitar 9-12 ton garam untuk lahan penggaraman seluas
1 ha. Jadi berdasarkan data, lahan di kecamatan losarang dapat mencapai sekitar
30.000 ton/ tahun.
2.
Kecamatan Kroya
Keterlibatan
wanita kroya dalam meningkatkan perekonomian keluarga dengan jalan bekerja
keluar negeri bukanlah hal baru. Kondisi tersebut tidak terlepas dari faktor
ekonomi dan sosial-budayanya yang berkembang diwilayah ini. Kewajiban mencari
nafkah secara kultur memang ada pada pundak kaum laki-laki, namun ketika
dianggap tidak mencukupi telah mendorong wanita kroya untuk bekerja, sebagai
Tenaga Kerja Wanita. Tentunya masyarakat kroya tahu kalau menjadi TKW itu
mendapatkan uang yang menggiurkan, namun pekerjaannya hanya sebagai pembantu
rumah tangga.
Bagi masyarakat
kroya wanita ibarat harta berharga, lebih mengutamakan anak perempuan
dikarenakan dapat secara cepat menghasilkan uang dengan cepat, karena ketika
dewasa akan memberangkatkan anaknya menjadi TKW. Hal itu menjadi alternatif
menarik bagi sebagian orang, di Indramayu dan khususnya di Kroya.
3.
Kecamatan
Balongan
Wilayah Balongan didirikan industri
minyak dan gas alam, tepatnya pertamina UP VI Balongan secara langsung telah
memberikan dampak terjadinya perubahan di wilayah ini. Perubahan tersebut
menyangkut perubahan lingkungan serta perubahan sosial. Adanya industri
tersebut menggeser kepemilikian tanah/ lahan disekitarnya, yang mau tidak mau harus
bersedia menjualnya. Dari hasil ganti rugi atau ganti untung tersebut, sebagian
ada yang membeli kembali tanah/ lahan dan rumah di desa lain, tetapi ada yang
teraksa hidup lebih tidak pasti ketika hasil ganti rugi tanah/lahan tidak
mencukupi. Sebagian penduduk besar Balongan bermata pencaharian sebagai petani,
berarti bahwa tanah/lahan swah menjadi aset penting bagi kehidupan masyarakat
Balongan ini.
Untungnya Pihak pertamina balongan
memberi kesempatan atau peluang kerja dengan mengikut sertakan penduduk setempat dalam proyek-proyeknya, disamping
juga memberi fasilitas sosial, seperti memberi beasiswa kepada anak-anak
Balongan yang berprestasi dari tingkat SD s/d SMA, bahkan untukbeberapa kasus
sampai keperguruan tinggi. Selain itu setiap bulan diadakan kegiatan
pemeriksaan kesehatan gratis khususnya di desa kesambi dan balongan serta
bantuan bahan pokok dan bantuan susu untuk para balita setempat.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dalam makalah ini dapat disimpulkan bahwa
wilayah indramayu terdapat banyak kesenian dan kebudayaan, cindera mata,
kuliner, hasil bumi. Dan di sekitar
wilayah indramayu misalnya kecamatan Indramayu, kecamatan Losarang, kecamatan
Kroya, dan kecamatan Balongan mengalami Masalah Kehidupan Sosial-ekonomi
Masyarakat Indramayu. Masalah kerja keras tidk perlu lagi dipertanyakan untuk
melihat fenomena di keempat wilayah kajian di Kabupaten Indramayu yang menitik
beratkan pada dinamika yang terjadi di industri petasan, garam rakyat, tenaga
kerja, wanita dan petani balongan. Berbagai kendala , tantangan, kesempatan dan
perubahan yang terjadi mereka coba sikapi dengan cara pandang mereka, meski
sering bersinggungan dengan aturan ataupun pihak lain bahkan kultur yang ada.
Semua itu tampaknya bermuara pada apa yang namanya memenuhi kebutuhan hidup
keluarganya.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, T. 1974. Pemuda dan Perubahan Sosial. Jakarta :
Pustaka LP3S Indonesia.
Basri, F. (2002). Perekonomian Indonesia Tantangan dan Harapan
Bagi Kebangkitan Ekonomi Indonesia. Jakarta: Erlangga.
Wahtudiarto, D. 2005. Kapita Selekta Budaya. Surakarta :
STSI Surakarta
Dokumen
Arsip Desa Kecamatan Balongan tahun 2000
Badan Pusat Statistik. 1993. Indikator Kesejahteraan Rakyat
Kabupaten Indramayu Tahun 1993. Bandung : BPS Jawa Barat
Internet
Ant. T. (2002). Pembuat Petasan Indramayu Bikin Bungker. [Online].
jam 0.49
tgl 15-11-13
2. ^ http://jabar.bps.go.id/Tabel/penduduk/JumlahPenduduk.html Jumlah penduduk Kabupaten Indramayu tahun 2007 versi BPS
Provinsi Jawa Barat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar