SEARCH

Translate

07/06/14

“SIKAKI BESAR DI 14 KM”




Assalamu’alaikum Wr. Wb.
          Terima kasih saya ucapkan kepada para panitia yang telah menyiapkan persiapan KKL ini dengan sangat terencana dan berjalan dengan lancar. Tidak lupa saya ucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing yang telah membimbing dalam KKL tingkat II kali ini, serta rekan-rekan saya ucapkan terima kasih karena selalu bersemangat dan ceria dalam menjalani kegiatan KKl kali ini, walaupun KKL kali ini menyita banyak waktu dan tenaga tetapi masih tetap semangat.
Perjalanan ini dimulai di hari kedua KKL tingkat II, bertempat di wilayah sekitar ujung kulon tepatnya di Pos JRSCA. Perjalanan ini berjarak 7 km memotong tengah hutan dari Selat Sunda menuju samudera hindia. Alasan memberikan judul diatas adalah untuk memberikan informasi di kawasan tersebut memang terdapat kehidupan sikaki besar di 14 km, mengapa judulnya sikaki besar  14 km karena sikaki besar ini merupakan fauna yang hampir punah dia memiliki ciri-ciri mempunyai cula/tanduk, berkulit tebal dan berkaki besar, serta untuk angka 14 km adalah menunjukan perjalanan tersebut; itu dihitung dari pemberangkatan dari pos ke samudera hindia dan kembali lagi ke Pos JRSCA(selat sunda).
Sabtu, 24 mei 2014 pukul 9.30 petualangan itu dimulai dari pintu masuk utama pos JRSCA. Petualangan mencari jejak misterius sikaki besar, dimulai dari kelompok 1 sampai dengan kelompok 4. Petualangan ini sangat sulit dan banyak rintangan yang menghadang serta menakutkan. Kenapa menakutkan? Karena dalam perjalanan selalu ada pikiran yang aneh-aneh dan behalusinasi yang tidak-tidak, entah itu berhalusinasi ada ular yang tiba-tiba jatuh dari atas pohon langsung menggigit atau harimau buas yang siap menerkam kita atau buaya muara yang muncul tiba-tiba entah dari semak-semak atau sungai saat kita menyebrang. Setengah perjalanan sekitar 2-3 km menyusuri pesisir pantai itu lumayan berbahaya dan menyulitkan banyak sekali pijakan-pijakan yang licin, tanah yang gembur dan becek, dan tanaman-tanaman yang berduri tajam, tanaman ini banyak yang menyukai sekilas melihatnya jika dilihat dari bentuknya yang aneh dan cantik seperti bergerigi namun itu hanya tampilan belaka, daunnya memiliki sudut-sudut yang tajam dan sangat berbahaya untuk kaki saat melangkah, walaupun sudah memakai celana panjang dan tebal tetap saja tusukan-tusukan dari daun itu masih tetap terasa apalagi yang memakai celana pendek itu sangat menyakitkan, kalau tidak salah namanya itu “Jaruju” orang-orang disana menyebutnya seperti itu. Di km selanjutnya adalah menelusuri hutan belantara (benar-benar hutan yang sesungguhnnya), sekitar 3-4 km di perjalanan ini sangat berbahaya dan menakutkan, banyak suara-suara seram dari binatang penghuni hutan tersebut, dan jalan yang terhalang pepohonan serta semak-semak berduri yang banyak dijumpai, serta masih dijumpai tanaman jaruju walaupun sudah masuk kedalam hutan, kaki melangkah masuk kedalam hutan dan terus melangkah tidak peduli betapa berbahayanya di sekitar yang terlintas dipikiran hanya ingin melihat sesuatu yang waaah…!! dan belum pernah dialami seumur hidup yaitu melihat sikaki besar tersebut, di perjalanan ditemukan goresan-goresan misterius ditanah yang berantakan tetapi ternyata itu bukan sikaki besar, goresan itu dibuat oleh sibabi hutan untuk mencari makanan rayap/cacing, kemudian mulai berjalan lagi terus berjalan dan sampai di suatu tempat dimana goresan ditanah itu menunjukkan dia pernah berada di sekitar tempat itu walaupun hanya sebentar jalan yang dilewatinya dan untuk mencari makanan, diperkirakan dia melakukan perjalanan mencari makan tersebut terjadi pada malam hari dan memberikan bekas jejak kaki di tanah,  jejak kaki ditanah tersebut ditemukan sekitar pukul 12:18 WIB begitu dalam dan besar berkali-kali lipat dari ukuran kaki sibabi hutan yang hanya beberapa cm, sikaki besar memiliki ukuran tapak di tanah sekitar 20-25 cm itu ukuran tapak kaki yang luar biasa dan hanya bisa dilihat sekali seumur hidup serta jarang ditemukan mungkin sulit untuk ditemukan karena sikaki besar itu memiliki tempat tersembunyi yang dia sukai, walaupun hanya jejak yang bisa dilihat itu sudah cukup untuk menjadi kenangan yang tak terlupakan dan tersimpan dimemori seumur hidup.
Sekitar pukul 12:50 sampailah di pos ke 2 JRSCA, laut samudera hindia disana melakukan berbagai hal seperti, shalat, makan, dan istirahat serta melihat pemandangan laut sekitar yang begitu indah dan cantik. Dilanjutkan perjalanan dari pos 2 ke pos 1 JRSCA, sebelumnya ada pengumpulan kelompok dan laporan kelengkapan anggota serta mempersiapkan pemberangkatan, mulai pemberangktan pukul 14:00 sampai di pos ke 1 pukul 15:35 saat pulang menemukan beberapa hewan seperti biawak, kera ekor panjang, rusa dan hal aneh yaitu terlihat dari kejauhan pohon tumbang entah itu ulah siapa. Saat berangkat dan saat pulang memiliki perbedaan waktu yang sangat jauh, saat berangkat itu mencapai 3 jam perjalanan tetapi pas pulangnya berkisar 1,5 jam itu sama-sama berjarak 7 km pulang-pergi. Dapat di bedakan antara pemberangkatan dan saat pulangnya, banyak pemberhentian untuk melakukan sesuatu meneliti hal-hal unik, dan saat pulang dari pos ke pos tidak melakukan hal-hal lain selain berjalan dan terus berjalan itu karena sudah mencapai batasnya.
Sebelumnya, panitia KKL memberikan 1 bungkus makanan dan sebotol air mineral. Sebotol air mineral itu hanya cukup untuk diminum sampai di pos ke 2 JRSCA dekat dengan laut selatan (samudra hindia), lalu setengah perjalanan air minum itu habis dan hanya cukup untuk pelega dahaga saat makan siang di pos ke 2, terpaksa saat perjalanan pulang dari pos 2 ke pos 1 JRSCA berjarak 7 km tidak minum sama sekali, waktu itu yang terpikirkan hanya sesegera mungkin sampai ke pos 1 tidak memikirkan hal-hal lain seperti keselamatan atau tentang adanya bahaya yang menghadang. Sesampainya di pos 1 tetap masih kehausan dan tidak minum sampai ke penginapan, itu krisis air minum pertama kali yang dialami sekitar 80 orang yang ikut petualangan ini. Petualangan ini, merupakan petualangan yang sangat amat berkesan sekali seumur hidup berhak untuk diingat dan diceritakan.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

oleh : eko kuntara

Tidak ada komentar: