SEARCH

Translate

08/01/13

contoh tugas wawancara


Hari/tanggal Pelaksanaan        : Minggu, 11 November 2012
Tempat Pelaksanaan                : Di perkebunan Wortel dan Kentang, di Kampung wadasputih, desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Narasumber                             : Bapak NASRODIN  (Pemilik Perkebunan)
Pewawancara                          : 1. EKO KUNTARA             (1200685)
                                                  2. BIMA AJI TANTULAR (1205390)
Tema Wawancara                    : Kegiatan Keseharian Masyarakat di sekitar Desa Dieng
Tujuan Wawancara                 : “Mengetahui  Kehidupan  Masyarakat  Daerah       pegunungan dari segala aspek”.

Memenuhi tugas praktikum sosiologi




Hasil Wawancara      :

Dieng wonosobo – jawa tengah

Dieng adalah sebuah kawasan dataran tinggi perbatasan antara kabupaten Banjarnegara dan wonosobo. Kawasan ini terletak sekitar 26 km di sebelah Utara ibukota Kabupaten Wonosobo dengan ketinggian mencapai 2.093 m diatas permukaan laut. Suhu di daerah ini memang sangat dingin karena pada musim kemarau. Suhu pada siang hari bisa mencapai 24 OC, kemudian suhu pada malam hari itu bisa mencapai -1 – 14 0C.
Saya dan rekan saya mewawancarai seorang penduduk desa parangkesit, Dukuh wadas putih yang bernama pak Nasrodin (63 tahun), beliau bekerja sebagai seorang petani wortel dan kentang. Wortel dan Kentang merupakan tanaman yang banyak di tanami di daerah ini. Adapun tanaman lain yang di tanam di daerah tersebut yaitu kubis, tomat, lombok dan sakeri (sayuran), karena tanaman tersebut sangat cocok di tanam di daerah dataran tinggi seperti di desa dieng ini.  

            Daerah dieng banyak ditanami jenis tanaman diantaranya, yaitu : wortel, kentang, kubis, tomat, lombok dan sakeri (sayuran) karena tanaman tersebut lebih cocok ditanami didaerah dataran tinggi, waktu proses penanaman sampai dengan pemanenannya itu sekitar 3,5 s/d 4 bulan tergantung jenis sayurannya, hasil pertanian/perkebunan sayuran ini diekspor ke kota jakarta dan surabaya.

            Dalam sehari bekerja dari jam 07.00 s/d 12.00 tergantung cuaca, dan juga bisa sampai 1 hari full kerja, kebetulan perkebunan ini milik sendiri tetapi jika menyewa pekerja satu harinya pekerja di bayar Rp. 50.000 itu bersih tanpa diberi makan, sedangkan kalau di kasih makan itu dibayar setengahnya atau Rp. 20.000, kotor.

            Pada daerah dieng, masih terdapat gotong royong dalam masyarakat, tetapi jarang beraktivitas seperti itu. Mayoritas penduduk bermata pencaharian petani.  Tetapi dalam proses sosialisasi antar tetangga masih kurang, seperti ada satu tetengga yang mengadakan selamatan, hanya keluarga individu tersebut yang bekerja, tidak ada ikut serta tetangga lain atau saling membantu anatara satu sama lain.

            Bapak yang mempunyai 2 orang anank ini juga mengatakan bahwa mayoitas agama warga desa parangkesit beragama islam NU, adapun satu atau dua orang warga yang bukan islam NU namun mereka bukanlah warga asli daerah tersebut. Mereka merupakan pindahan dari daerah lain di luar pulau Jawa.

            Di daerah dieng juga ada fenomena rambut gimbal, jika memotongnya tentu harus ada ritual tertentu seperti harus menuruti permintaan anak rambut gimbal. Kegiatan ini berlangsung turun temurun sejak dulu sampai sekarang.

Tidak ada komentar: