Hubungan dengan Indonesia
|
HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA – ETHIOPIA
Ethiopia juga memandang peran penting Indonesia, khususnya dalam
mendukung kepentingan negaras berkembang di forums kerjasama GNB dan Asia
Afrika. Ethiopia mengharapkan kiranya kerjasama dengan Indonesia dapat lebih
ditingkatkan, khususnya peran penting Indonesia saat ini sebagai anggota
DK-PBB dan Dewan HAM
Hubungan Diplomatik
Hubungan bilateral RI-Ethiopia yang mulai dirintis sejak tahun 1961,
mulai dilaksanakan secara formal dengan pembukaan Kedubes RI di Addis Ababa
tahun 1964. Sedangkan Ethiopia menunjuk Kedubesnya di Tokyo sebagai
Perwakilan akreditasi Indonesia sejak tahun 1978. Sejak tahun 2002, Ethiopia
telah berkeinginan membuka kedubesnya di Jakarta, namun sampai saat ini belum
dapat terealisasi, dengan alasan finansial.
Perkembangan hubungan kerjasama kedua negara, khususnya
di bidang politik mengalami pasang surut. Setelah mengalami hubungan baik
pada masa Pemerintahan Kaisar Hailesellasie, hubungan RI-Ethiopia mengalami
kemunduran pada masa pemerintahan Kol. Mangestu (Derg) akibat sikap vokal
Ethiopia yang anti RI pada masalah Timtim di forum internasional seperti PBB
dan GNB. Namun sejak pemerintahan baru Ethiopia di bawah pimpinan PM Meles
Zenewi, hubungan RI-Ethiopia mengalami perkembangan positif hingga saat ini.
EKONOMI DAN PERDAGANGAN
Di bidang ekonomi, walaupun dari segi volume perdagangan kedua negara
masih relatif kecil, namun memiliki peluang besar untuk lebih ditingkatkan.
Dalam kurun waktu satu tahun terakhir, nilai ekspor Indonesia tetap mampu
bertahan meskipun kondisi perekonomian Ethiopia saat ini mengalami tekanan
cukup berat akibat kenaikan harga bbm dunia, tingginya defisit perdagangan
(lebih dari USD 4,5 Milyar), dan tingginya tingkat inflasi (ratas lebih dari
20%). Dalam tahun 2007, ekspor dan impor Indonesia mencapai sebesar US$ 69
juta dan US$ 1,1 juta, atau relatif sama dibandingkan tahun 2006, dengan
ekspor sebesar US$ 69,4 juta dan impor US$2 juta. Namun dibandingkan tahun
2005, nilai ekspor Indonesia tersebut mengalami peningkatan 23,3%, dengan
surplus tetap berada di pihak Indonesia. Nilai ekspor Indonesia dimaksud
tampaknya akan dapat lebih besar sekiranya permintaan impor semen dari
Pemerintah Ethiopia sebesar 1 juta ton dari Indonesia pada tahun 2007 lalu
dapat terpenuhi.
Tingginya peluang ekspor Indonesia ke Ethiopia tersebut
juga tercermin dari tercapainya kontrak dagang antara pengusaha Ethiopia
dalam Pameran Produk Ekspor Indonesia Tahun 2007 yang telah menembus angka
USD 1,9 juta, dan mendudukan Ethiopia sebagai negara buyer Afrika terbesar
selama Pameran. Berkenaan dengan
performance produks ekspor Indonesia sendiri, terdapat 6 jenis produk ekspor
unggulan Indonesia ke Ethiopia selama tahun 2007 yakni produk elektronika,
sabun dan deterjen, kertas dan buku, ban kendaraan, tekstil dan furniture
kayu. Kedua negara saat ini sedang menjajaki kerjasama Persetujuan KSET
(Kerjasama Ekonomi dan Teknik).
|
http://www.indonesia-addis.org.et/kbri%20addis%20ababa_009.htm
http://news.liputan6.com/read/136978/ethiopia-negeri-afrika-kaya-cita-rasa-kuliner
Tidak ada komentar:
Posting Komentar