SEARCH

Translate

12/01/14

CERITA FILM SMA

SKRIP DIALOG PERFILM'AN SMA NEGERI 1 ANJATAN

“SYAIR TERAKHIR”

Scene     1

          Dari suatu band terdiri 5 personil yaitu: Dias, Reno, Jaki, Ubay, dan Via. Ketika itu didalam studio musik, mereka sedang latihan. Namun dari kelima orang tersebut, satu diantaranya belum juga datang. Dia selalu terlambat, sebut saja via, Via adalah vokalis dari band tersebut.
Dengan santai via datang, dan hanya mengatakan maaf.

Via               : Sorry yah gue telat, (dengan santai)
Jaki             : Loe’ udah biasa bilang kaya gini, ga’ Cuma sekali loe’ bilang maaf, emang kebiasaan loe’ datang terlambat.
Dias             : Udahlah gak usah rebut, lagian via udah datang juga, ayo kita mulai latihannya! (dengan suara pelan)
Jaki             : Loe’ selalu nganggepinnya dengan santai aja yah,!
                   Kalo kaya gini, dia merasa paling dibutuhin dalam band ini, Ya dah. (dengan suara kasar dan kecewa pada dias).
Dias             : Ayo bray . . . . kita mulai.

Scene 2

          Selesai latihan seperti biasanya, mereka berkumpul dan santai dibascamenya, merumuskan masalah musik dan lagu-lagunya. Dias duduk menyendiri dari teman-temannya, sambil menggenggang segelas minuman. Via menghampiri dan duduk disamping dias.

Reno            : Hey bray loe’ knapa? Sini ngumpul sama kita-kita.
Ubay            : Eaah . . . . loe’ gie knapa sih, ga seperti biyasanya? (dengan Tanya)
Dias             : Ga’, gue gak knapa-napa kok, Cuma mau menyendiri aja.
Via               : Heey . . !! (sambil mengagetkan)
Dias             : Eeh . . loe’,
Via               : Gue duduk disini yah . .?
Dias             : Eah . . . (dengan cuek)
Via               : Yass . . . gue mau nanya sesuatu sama loe’? (dengan harap)
Dias             : Emang mau tanya apa !?
Via               : Mmm… yas dari dulu gue slalu bilangkan sama loe’? A. . aku sayang, aku cinta sama loe yass . . . .?! (sambil memeluk dias)
Dias             : Via . . . dengerin yah, gue gak ada perasaan apa-apa sama loe’, gue hanya nganggep loe hanya sebatas teman aja, gak lebih dari itu,.! (dengen melepas pelukan, dengan risih, diaspun pergi)
Via               : Yass . . . dias (memanggil dengan rasa kecewa)
Dias             : Bray . . . gue cabut fulu yah, . . .
Jaki             : Hey . . . yass mau kemana loe’ ??

Scene 3

          Dias pulang terlebih dahulu dari teman-temannya, dengan motor yang biasa menemani perjalanannya. Dalam perjalanan pulangnya, dihadapam dias terjadi pencopetan, tak ada seorangpun kecuali dirinya yang bisa menolongnya, diaspun menolong dan terjadi pertikaian, kemudian pencopet tersebut lari , dias berhasil menolongnya dan mengenbalikan tasnya.

Dias             : Ini . . . tasnya, lain kali hati-hati yah?!
Indah           : Makasih yah, terimakasih banyak, aku gak tau kalo gak ada kamu , gimana. . . mungkin tas aku dah hilang, diambil pencopet itu, (dengan suara lembut)
Dias             : Eaahh . . . (dengan pergi meninggalkannya)
                   Namun dalam hatinya, terus bertanya-tanya, karena tak sempat berkenalan dengan dia.

Scene 4.

          Dikamar dias terus memikirkan perempuan yang tadi, seakan dias terpesona oleh pandangan pertamanya, perasaannya sangat berbeda, walaupun baru pertama berjumpa.

Dias             : Siapa yah cewe itu ??
                   Cantik, . . . manis, . . .
                   Ahhhh . . . . . . . . . !!!
                   Knapa gue jadi terus mikirin dia sih, . . . . ahh.

Scene 5.

      Siang hari, dias bergegas untuk ke studio, tidak ketinggalan gitar kesayangannya, yang slalu dia gendong.
Di studio mereka sudah berkumpul, untuk latihan seperti biasanya. Diaspun baru beranjak sampai ditempat.

Dias             : Sorry guys . . . gue telat yahh..!?
Reno            : Ahh . . . ngga, kita-kita juga baru sampai kok’
Dias             : Ya udah kita mulai saja latihannya??
Jaki             : Emangnya kita sudah pas personilnya, mau mulai latihan tuhh?? Coba, benarkan apa kata gue, sudah beberapa hari ini via gak pernah hadir dalam latihan kita . . .
Ubay            : Eahh . . . emang dari awal juga dia tuh gak pernah niat, buat serius dalam band ini.
Jaki             : Ya udahlah, sekarang kita latihan tanpa dia, kayanya so’ dibutuhin banget.
Dias             : Ya udah ok kita mulai . . .

Scene 6.

          Pulang setelah latihan,tidak biasanya dias pulang lebih awal dari teman-temannya. Ketika pulang, tak sengaja lihat perempuan yang kemarin dia tolong, Duduk sendiri di halte, kemudian dias menghampirinya.

Dias             : Heyy . . . ko’ sendirian ajah?? (dengan sapa)
Indah           : Eah . . . lagi nunggu ojek nih, kamu yang kemarin kan ??
Dias             : Eah . . . , gue dias . . ., (dengan berjabat tangan)
Indah           : Ohh . . . Aku indah, (dengan senyum)
Dias             : Emangnya kamu pulangnya kemana?
Indah           : Aku ke Anjatan,
Dias :           : Ohh . . . kebetulan banget, arah jalan kita sama, gue juga ke Anjatan.
Indah           : Ohh . . . (sambil tersenyum malu)
Dias             : Eahh . . . , gimana kalau gue ngajak pulang bareng .? ga papa kan, . . .?
Indah           : Mmm . . . . . . ea udah deh ! ( dengan ucap yang lama )
Dias             : Ya udah, ga papa yah naik motor gue’ yang jelek ini.
Indah           : Eahh . . . ga papa (sambil tersenyum lagi)
                   (dan tak lupa dias minta nomor hp’nya indah)

Scene 7.

          Sesampainya dirumah indahpun memikirkan dias , terus terbayang dalam benaknya, perasaan indah berbeda, dan sangat senang sekali.

Mamah         : Indah sayang . . . kamu kenapa, senyum-senyum sendirian . . ., kayanya anak mamah lagi seneng banget.
Indah           : Mmm . . . mau tau aja ahh . . . mamah mah,
Mamah         : Dwuuuh . . . kalau liat dari sorot matanya sich, mamah tau nich?
Indah           : Ahh . . . mamah, . . kaya apa aja, mangnya apa hayoh . . .
Mamah         : Anak mamah ini, kayanya lgi suka sama cowok yahh . . . ??
Indah           : Iiiih . . . mamah ahh, (sambil tersenyum malu)

Scene 8.

          Dias dan indahpun, mulai kontek-kontekan, sering bertemu dan jalan bareng berdua, seiring berjalannya waktu, mereka semakin dekat, dan diaspun mengajak indah ke studio, untuk diperkenalkan kepada teman-temannya.

Dias             : Heey . . . ndah !??
Indah           : Dias . . . . . . . . . . . (sambil terkejut)
Dias             : Jalan yuuk’ . . . . . . . . . ?
Indah           : Jalan Kemana . . . . .
Dias             : Kmana aja, yang penting kamu mau yah, gue akan ajak kamu ke suatu tempat.
Indah           : Ya udah . . .
“ Sesampainya distudio”

Dias             : Heey . . . guys ??
Jaki             : Heey . . ., bawa siapa tuh?
Ubay            : Eahh . . . Knalin dwong?
Dias             : Eahh, loe se,ua kalo liat cewe ajah, pada ijo matanya.
Dias             : Kenalin ini indah, . .
Indah           : Heey semua, aku indah, . .
Reno            : iya yahh indah, seperti orangnya, . .
Dias             : Ya udah ahh, ayo kita mulai latihan,
Jaki             : Ajak donk indah buat nyanyi !?
Dias             : Eah, . . . Indah bisa nyanyi kan ?
Indah           : Ahh . . . Aku ngga bisa nyanyi ( dengan malu-malu)
Dias             : Ya udah ga papah, coba yah ndah nyanyi, . . .
Indah           : Ya udah, . . .
                   “Setelah indah nyanyi”
Reno            : Gila . . . bagus banget suara kamu ndah, . .
Ubay            : Ini sich bukan bagus lagi, tapi seperti penyanyi professional.
Jaki             : kayanya, indah cocok buat vokalis baru kita, . .
Dias             : ( hanya senyum )

Scene 9

Selesai latihan, Dias dan indahpun pamit lebih dulu untuk pulang, diluar dias pun ingin mengatakan sesuatu pada indah tentang perasaannya.

Dias             : ndah kamu senang ngga, kenal sama temen-temen gue?
Indah           : eah aku seneng banget, bisa kenal sama temen-temen kamu.
Dias             : ndah . . . . gue mau ngomong sesuatu ma kamu?
Indah           : eah  . . . sebelum kamu ngomong juga aku sudah tau ,,.
Dias             : kamu mau jadi duniaku, ndah . . . ( sambil memegang tangan)
Indah           : eah, aku akan jadi duniamu yass, . .



Scene 10

          Di bascame, ketika mereka lagi berkumpul, terdengar suara ketukan pintu dari depan, kemudian jaki membukanya.

Jaki             : ohh . . . loe’
Endra           : eah. . ., napa loe’ kaget gitu, gue ada dihadapan loe sekarang, gue udah bebas bray, . . .
Jaki             : loe’ mau ngapain kemari ?
Endra           : gue’ mau kembali disini, di band ini, . .
Jaki             : ohh . . . ga’ bisa, loe’ udah keluar dari peraturan band ini, . .
Endra           : eeh. . . loe, emang ngga tau terima kasih yah, tanpa hadirnya gue di band ini, loe ngga mungkin kaya sekarang,.
Jaki             : denger nich yah, dari dulu juga band ini punya peraturan, dalam band kita, ga ada yg namanya narkoba, apa lagi loe’ yang sampe mengkonsumsinya. ( dengan marah)
Endra           : ok . . . ok . . ., jadi loe mau kaya gitu brengsek, . . .! ! !
Dias             : wooy . . . apa-apaan, niih . . .
Endra           : diam loe’ ! ! !
Dias             : brengsek loe’ ! ! ( sambil memukul )
Endra           : loe’ udah berani yah, main-main sama gue’, awas loe, ( dengan pergi)
Dias             : gue ngga takut sama loe’.

Scene 11

          Keesokan harinya, mereka ada jadwal untuk main dicafe, untuk mempersembahkan lagu-lagunya dalam penampilan bandnya tersebut.

          “ Setelah selesai membawakan lagu-lagunya “
Produser      : lagu – lagu kalian sangat bagus, apalagi vokalisnya, suaranya sangat bagus sekali’..
Dias             : anda siapa yah ?
Produser      : perkenalkan saya david, saya sangat tertarik dengan lagu-lagu kalian, kalau kalian berminat, kalian bisa rekaman ditempat saya.
Ongaku band: (mereka terkejut)  ! ! !
Produser      : kalau kalian mau, datang saja pasti saya tunggu , ini kartu nama saya.

Scene 12

          Sore hari jadi untuk mereka rekaman, mereka sudah berkumpul ditempat rekaman, namun dias belum juga datang. Mereka pun terus menunggu dias, namun diaspun tak juga datang.

Indah           : ya tuhan, dias kemana siih ?
Reno            : mungkin dijalan macet kali,
Jaki             : ya udah, kita tunggu sebentar lagi ajah,..
Ubay            : tapi kita 5 menit lagi mau mulai rekaman, . .
Indah           : dias pasti datang, dia ngga mungkin ga datang, ( dengan harap cemas)

Scene 13

          PROLOG : ketika dias mau ketempat rekaman, ditengah perjalanan, motornya bermasalah, dengan rasa kesal karena mengejar waktu diaspun meneruskan perjalanannya dengan jalan kaki, karena tempat lokasinya masih jauh diaspun gelisah, bisa tepat waktukah kalau hanya dengan jalan kaki.
Dias dengan menggendong gitarnya, terus melangkahkan kakinya, namun dias tidak enak, karena merasa ada yang mengikutinya, diaspun mempercepat langkah kakinya, sambil menengok kebelakang. Ada dua orang yg terus mengikutinya, karma semakin dekat dua orang itu, diaspun sambil berlari tersenggap-senggap dengan rasa takut.
          Ketika dias mau menyeberang jalan, karena tergesah gesah sambil berlari, dias hanya berpandang ke depan tidak tengok kanan-kiripun,,
Tiba-tiba ada truk pengangkut pasir, melintas sangat cepat, lalu menabrak dias . . .
          Teriakan yang sangat kencang, tubuh terkapar,dengan darah mengelucur dibagian kepalanya, untuk yang terakhir kalinya dengan tangan yang masih bergerak, dias menekan tombol hp’nya, memanggil indah . . . namun dias tak tahan dengan rasa sakitnya diaspun meninggal ditempat kejadian,, lalu polisi datang, dan mengambil hp’ itu dari tangan dias, kemudian melihat no. panggilan terakhir di hpnya dias, itu no.nya indah,
Polisipun menelpn no. indah dengan hp’nya dias.

Scene 14

          Ditempat rekaman, indah menerima panggilan dari dias, tetapi yang berbicara bukan dias , seseorang yang memberikan sesuatu.

Indah           : hallo . . . hallo . . . dias hallo . . . , diass . . . dias !! (sambil teriak)
Polisi            : maaf, apa anda kerabat dari dias,?
Indah           : iya pak benar, memangnya ada apa pak?
Polisi            : telah terjadi setengah jam yang lalu, kecelakaan yang merenggut nyawa, dan korbannya beridentitas dias,
Indah           : gak mungkin pak, dias bentar lagi datang kesini, dia udah janji.
Polisi            : ya udah, untuk memastikan benar atau tidaknya, kalian datang saja ke TKP.

“ ketika ditempat kejadian “
Dibalik tubuh yang diselimuti Koran, dan banyak darang yang mengelucur, indahpun berani tak berani membuka helai Koran itu.

Indah           : bukan, ini bukan dias . . . iya kan jak.? (sambil trglujur lemas)
Jaki             : ini dias ndah,
Indah           : tidak . . . dias jak, ini gak mungkin dias. . (menjerit dan menangis histeris)
Jaki             : kita harus kuat ndah, niar dias tenang disana.
Indah           : dias . . . dias . . .
                   (menangis histeris sambil peluk jaki)

Scene 15

          Pagi hari, terasa awan muram, tak ada lagi cahaya, begitupun dengan jiwa, perasaan indah sekarang, seakan tak ada lagi semangat hidup dalam dirinya, setelah ditinggal dias, untuk selamanya.

Indah menuliskan bait syair terakhirnya diatas gitar kesayangan dias.

KARYA: KELAS XII IPS 3
KETUA PERFILM'AN : EKO KUNTARA