SKRIP DIALOG PERFILM'AN SMA NEGERI 1 ANJATAN
Reno : Hey bray loe’ knapa? Sini ngumpul sama kita-kita.
Reno : Ahh . . . ngga, kita-kita juga baru sampai kok’
“SYAIR TERAKHIR”
Scene 1
Dari suatu band terdiri 5 personil
yaitu: Dias, Reno ,
Jaki, Ubay, dan Via. Ketika itu didalam studio musik, mereka sedang latihan.
Namun dari kelima orang tersebut, satu diantaranya belum juga datang. Dia
selalu terlambat, sebut saja via, Via adalah vokalis dari band tersebut.
Dengan
santai via datang, dan hanya mengatakan maaf.
Via : Sorry
yah gue telat, (dengan santai)
Jaki : Loe’ udah biasa bilang kaya gini,
ga’ Cuma sekali loe’ bilang maaf, emang kebiasaan loe’ datang terlambat.
Dias : Udahlah gak usah rebut, lagian via
udah datang juga, ayo kita mulai latihannya! (dengan suara pelan)
Jaki : Loe’ selalu nganggepinnya dengan
santai aja yah,!
Kalo kaya gini, dia merasa
paling dibutuhin dalam band ini, Ya dah. (dengan suara kasar dan kecewa pada
dias).
Dias : Ayo bray . . . . kita mulai.
Scene 2
Selesai latihan seperti biasanya,
mereka berkumpul dan santai dibascamenya, merumuskan masalah musik dan
lagu-lagunya. Dias duduk menyendiri dari teman-temannya, sambil menggenggang
segelas minuman. Via menghampiri dan duduk disamping dias.
Ubay : Eaah . . . . loe’ gie knapa sih, ga
seperti biyasanya? (dengan Tanya)
Dias : Ga’, gue gak knapa-napa kok, Cuma
mau menyendiri aja.
Via : Heey . . !! (sambil mengagetkan)
Dias : Eeh . . loe’,
Via : Gue duduk disini yah . .?
Dias : Eah . . . (dengan cuek)
Via : Yass . . . gue mau nanya sesuatu
sama loe’? (dengan harap)
Dias : Emang mau tanya apa !?
Via : Mmm… yas dari dulu gue slalu
bilangkan sama loe’? A. . aku sayang, aku cinta sama loe yass . . . .?! (sambil
memeluk dias)
Dias : Via . . . dengerin yah, gue gak
ada perasaan apa-apa sama loe’, gue hanya nganggep loe hanya sebatas teman aja,
gak lebih dari itu,.! (dengen melepas pelukan, dengan risih, diaspun pergi)
Via : Yass . . . dias (memanggil
dengan rasa kecewa)
Dias : Bray . . . gue cabut fulu yah, . .
.
Jaki : Hey . . . yass mau kemana loe’ ??
Scene 3
Dias pulang terlebih dahulu dari
teman-temannya, dengan motor yang biasa menemani perjalanannya. Dalam
perjalanan pulangnya, dihadapam dias terjadi pencopetan, tak ada seorangpun
kecuali dirinya yang bisa menolongnya, diaspun menolong dan terjadi pertikaian,
kemudian pencopet tersebut lari , dias berhasil menolongnya dan mengenbalikan
tasnya.
Dias : Ini .
. . tasnya, lain kali hati-hati yah?!
Indah : Makasih yah, terimakasih banyak, aku
gak tau kalo gak ada kamu , gimana. . . mungkin tas aku dah hilang, diambil
pencopet itu, (dengan suara lembut)
Dias : Eaahh . . . (dengan pergi
meninggalkannya)
Namun dalam hatinya, terus
bertanya-tanya, karena tak sempat berkenalan dengan dia.
Scene 4.
Dikamar dias terus memikirkan
perempuan yang tadi, seakan dias terpesona oleh pandangan pertamanya,
perasaannya sangat berbeda, walaupun baru pertama berjumpa.
Dias : Siapa
yah cewe itu ??
Cantik,
. . . manis, . . .
Ahhhh
. . . . . . . . . !!!
Knapa
gue jadi terus mikirin dia sih, . . . . ahh.
Scene 5.
Siang
hari, dias bergegas untuk ke studio, tidak ketinggalan gitar kesayangannya,
yang slalu dia gendong.
Di
studio mereka sudah berkumpul, untuk latihan seperti biasanya. Diaspun baru
beranjak sampai ditempat.
Dias : Sorry guys . . . gue telat
yahh..!?
Dias : Ya udah kita mulai saja
latihannya??
Jaki : Emangnya kita sudah pas
personilnya, mau mulai latihan tuhh?? Coba, benarkan apa kata gue, sudah
beberapa hari ini via gak pernah hadir dalam latihan kita . . .
Ubay : Eahh . . . emang dari awal juga dia
tuh gak pernah niat, buat serius dalam band ini.
Jaki : Ya udahlah, sekarang kita latihan
tanpa dia, kayanya so’ dibutuhin banget.
Dias : Ya udah ok kita mulai . . .
Scene 6.
Pulang setelah latihan,tidak biasanya
dias pulang lebih awal dari teman-temannya. Ketika pulang, tak sengaja lihat
perempuan yang kemarin dia tolong, Duduk sendiri di halte, kemudian dias
menghampirinya.
Dias : Heyy . . . ko’ sendirian ajah??
(dengan sapa)
Indah : Eah . . . lagi nunggu ojek nih, kamu
yang kemarin kan
??
Dias : Eah . . . , gue dias . . .,
(dengan berjabat tangan)
Indah : Ohh . . . Aku indah, (dengan senyum)
Dias : Emangnya kamu pulangnya kemana?
Indah : Aku ke Anjatan,
Dias : : Ohh . . . kebetulan banget, arah
jalan kita sama, gue juga ke Anjatan.
Indah : Ohh . . . (sambil tersenyum malu)
Dias : Eahh . . . , gimana kalau gue
ngajak pulang bareng .? ga papa kan ,
. . .?
Indah : Mmm . . . . . . ea udah deh ! (
dengan ucap yang lama )
Dias : Ya udah, ga papa yah naik motor
gue’ yang jelek ini.
Indah : Eahh . . . ga papa (sambil tersenyum
lagi)
(dan tak lupa dias minta
nomor hp’nya indah)
Scene 7.
Sesampainya dirumah indahpun
memikirkan dias , terus terbayang dalam benaknya, perasaan indah berbeda, dan
sangat senang sekali.
Mamah : Indah sayang . . . kamu kenapa,
senyum-senyum sendirian . . ., kayanya anak mamah lagi seneng banget.
Indah : Mmm . . . mau tau aja ahh . . .
mamah mah,
Mamah : Dwuuuh . . . kalau liat dari sorot
matanya sich, mamah tau nich?
Indah : Ahh . . . mamah, . . kaya apa aja,
mangnya apa hayoh . . .
Mamah : Anak mamah ini, kayanya lgi suka sama
cowok yahh . . . ??
Indah : Iiiih . . . mamah ahh, (sambil
tersenyum malu)
Scene 8.
Dias dan indahpun, mulai
kontek-kontekan, sering bertemu dan jalan bareng berdua, seiring berjalannya waktu,
mereka semakin dekat, dan diaspun mengajak indah ke studio, untuk diperkenalkan
kepada teman-temannya.
Dias : Heey . . . ndah !??
Indah : Dias . . . . . . . . . . . (sambil
terkejut)
Dias : Jalan yuuk’ . . . . . . . . . ?
Indah : Jalan Kemana . . . . .
Dias : Kmana aja, yang penting kamu mau
yah, gue akan ajak kamu ke suatu tempat.
Indah : Ya udah . . .
“ Sesampainya
distudio”
Dias : Heey . . . guys ??
Reno : iya yahh indah, seperti orangnya, . .
Reno : Gila . . . bagus banget suara kamu ndah, . .
Reno : mungkin dijalan macet kali,
Indah
menuliskan bait syair terakhirnya diatas gitar kesayangan dias.
Jaki : Heey . . ., bawa siapa tuh?
Ubay : Eahh . . . Knalin dwong?
Dias : Eahh, loe se,ua kalo liat cewe
ajah, pada ijo matanya.
Dias : Kenalin ini indah, . .
Indah : Heey semua, aku indah, . .
Dias : Ya udah ahh, ayo kita mulai
latihan,
Jaki : Ajak donk indah buat nyanyi !?
Dias : Eah, . . . Indah bisa nyanyi kan ?
Indah : Ahh . . . Aku ngga bisa nyanyi (
dengan malu-malu)
Dias : Ya udah ga papah, coba yah ndah
nyanyi, . . .
Indah : Ya udah, . . .
“Setelah indah nyanyi”
Ubay : Ini sich bukan bagus lagi, tapi
seperti penyanyi professional.
Jaki : kayanya, indah cocok buat vokalis
baru kita, . .
Dias : ( hanya senyum )
Scene 9
Selesai latihan, Dias dan
indahpun pamit lebih dulu untuk pulang, diluar dias pun ingin mengatakan
sesuatu pada indah tentang perasaannya.
Dias :
ndah kamu senang ngga, kenal sama temen-temen gue?
Indah :
eah aku seneng banget, bisa kenal sama temen-temen kamu.
Dias :
ndah . . . . gue mau ngomong sesuatu ma kamu?
Indah :
eah . . . sebelum kamu ngomong juga aku
sudah tau ,,.
Dias :
kamu mau jadi duniaku, ndah . . . ( sambil memegang tangan)
Indah :
eah, aku akan jadi duniamu yass, . .
Scene
10
Di bascame,
ketika mereka lagi berkumpul, terdengar suara ketukan pintu dari depan,
kemudian jaki membukanya.
Jaki :
ohh . . . loe’
Endra
: eah. . ., napa loe’ kaget gitu,
gue ada dihadapan loe sekarang, gue udah bebas bray, . . .
Jaki
: loe’ mau ngapain kemari ?
Endra
: gue’ mau kembali disini, di
band ini, . .
Jaki
: ohh . . . ga’ bisa, loe’
udah keluar dari peraturan band ini, . .
Endra
: eeh. . . loe, emang ngga tau
terima kasih yah, tanpa hadirnya gue di band ini, loe ngga mungkin kaya
sekarang,.
Jaki
: denger nich yah, dari dulu
juga band ini punya peraturan, dalam band kita, ga ada yg namanya narkoba, apa
lagi loe’ yang sampe mengkonsumsinya. ( dengan marah)
Endra
: ok . . . ok . . ., jadi loe
mau kaya gitu brengsek, . . .! ! !
Dias
: wooy . . . apa-apaan, niih .
. .
Endra
: diam loe’ ! ! !
Dias
: brengsek loe’ ! ! ( sambil
memukul )
Endra
: loe’ udah berani yah,
main-main sama gue’, awas loe, ( dengan pergi)
Dias
: gue ngga takut sama loe’.
Scene 11
Keesokan
harinya, mereka ada jadwal untuk main dicafe, untuk mempersembahkan
lagu-lagunya dalam penampilan bandnya tersebut.
“
Setelah selesai membawakan lagu-lagunya “
Produser
: lagu – lagu kalian sangat bagus,
apalagi vokalisnya, suaranya sangat bagus sekali’..
Dias
: anda siapa yah ?
Produser
: perkenalkan saya david, saya sangat
tertarik dengan lagu-lagu kalian, kalau kalian berminat, kalian bisa rekaman
ditempat saya.
Ongaku
band: (mereka terkejut) ! ! !
Produser
: kalau kalian mau, datang saja pasti
saya tunggu , ini kartu nama saya.
Scene 12
Sore hari jadi
untuk mereka rekaman, mereka sudah berkumpul ditempat rekaman, namun dias belum
juga datang. Mereka pun terus menunggu dias, namun diaspun tak juga datang.
Indah :
ya tuhan, dias kemana siih ?
Jaki :
ya udah, kita tunggu sebentar lagi ajah,..
Ubay :
tapi kita 5 menit lagi mau mulai rekaman, . .
Indah
: dias pasti datang, dia ngga
mungkin ga datang, ( dengan harap cemas)
Scene 13
PROLOG : ketika
dias mau ketempat rekaman, ditengah perjalanan, motornya bermasalah, dengan
rasa kesal karena mengejar waktu diaspun meneruskan perjalanannya dengan jalan
kaki, karena tempat lokasinya masih jauh diaspun gelisah, bisa tepat waktukah
kalau hanya dengan jalan kaki.
Dias dengan menggendong gitarnya, terus melangkahkan kakinya,
namun dias tidak enak, karena merasa ada yang mengikutinya, diaspun mempercepat
langkah kakinya, sambil menengok kebelakang. Ada dua orang yg terus mengikutinya, karma
semakin dekat dua orang itu, diaspun sambil berlari tersenggap-senggap dengan
rasa takut.
Ketika dias mau
menyeberang jalan, karena tergesah gesah sambil berlari, dias hanya berpandang
ke depan tidak tengok kanan-kiripun,,
Tiba-tiba ada truk pengangkut pasir, melintas sangat cepat,
lalu menabrak dias . . .
Teriakan yang
sangat kencang, tubuh terkapar,dengan darah mengelucur dibagian kepalanya,
untuk yang terakhir kalinya dengan tangan yang masih bergerak, dias menekan
tombol hp’nya, memanggil indah . . . namun dias tak tahan dengan rasa sakitnya
diaspun meninggal ditempat kejadian,, lalu polisi datang, dan mengambil hp’ itu
dari tangan dias, kemudian melihat no. panggilan terakhir di hpnya dias, itu
no.nya indah,
Polisipun menelpn no. indah dengan hp’nya dias.
Scene
14
Ditempat
rekaman, indah menerima panggilan dari dias, tetapi yang berbicara bukan dias ,
seseorang yang memberikan sesuatu.
Indah :
hallo . . . hallo . . . dias hallo . . . , diass . . . dias !! (sambil teriak)
Polisi :
maaf, apa anda kerabat dari dias,?
Indah :
iya pak benar, memangnya ada apa pak?
Polisi
: telah terjadi setengah jam
yang lalu, kecelakaan yang merenggut nyawa, dan korbannya beridentitas dias,
Indah
: gak mungkin pak, dias bentar
lagi datang kesini, dia udah janji.
Polisi
: ya udah, untuk memastikan
benar atau tidaknya, kalian datang saja ke TKP.
“
ketika ditempat kejadian “
Dibalik
tubuh yang diselimuti Koran, dan banyak darang yang mengelucur, indahpun berani
tak berani membuka helai Koran itu.
Indah
: bukan, ini bukan dias . . .
iya kan jak.?
(sambil trglujur lemas)
Jaki
: ini dias ndah,
Indah
: tidak . . . dias jak, ini gak
mungkin dias. . (menjerit dan menangis histeris)
Jaki
: kita harus kuat ndah, niar
dias tenang disana.
Indah
: dias . . . dias . . .
(menangis histeris sambil
peluk jaki)
Scene 15
Pagi hari,
terasa awan muram, tak ada lagi cahaya, begitupun dengan jiwa, perasaan indah
sekarang, seakan tak ada lagi semangat hidup dalam dirinya, setelah ditinggal
dias, untuk selamanya.
KARYA: KELAS XII IPS 3
KETUA PERFILM'AN : EKO KUNTARA